Hal itu ia ungkapkan saat memenuhi panggilan pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (22/3/2019).
"Oh ya, saya satu saja, saya ingin sampaikan selamat berjuang kepada seluruh kader dan fungsionaris PPP di seluruh Indonesia. Karena Pemilu sebentar lagi," kata politisi yang akrab disapa Romy itu.
Ia kembali menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pengurus dan kader partai atas kasus dugaan korupsi yang menimpanya.
Sebelumnya, Romy sudah menyampaikan permintaan maaf lewat surat yang ia tulis.
Ia juga meminta kasus yang menjeratnya tak dikaitkan dengan partai lantaran masalah ini adalah urusan pribadinya.
"Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan PPP. Tolong pisahkan PPP dari persoalan yang menimpa diri saya," kata Romy.
Dalam surat yang ditulis tangan sebelumnya, Romy optimistis PPP mampu menjadi salah satu pemenang di Pemilu 2019.
"Saya sudah keliling Nusantara dan meyakini PPP lebih dari mampu untuk melewati ambang batas parlemen," ujar Romy.
Dalam kasus ini, Romy diduga menerima uang dengan total Rp 300 juta dari dua pejabat Kemenag di Jawa Timur.
Mereka adalah Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muafaq Wirahadi.
Uang itu diduga sebagai komitmen kepada Romy untuk membantu keduanya agar lolos dalam seleksi jabatan di wilayah Kemenag Jawa Timur.
Romy dianggap bisa memuluskan mereka ikut seleksi karena ia dinilai mampu bekerja sama dengan pihak tertentu di Kemenag.
Pada waktu itu, Haris melamar posisi Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Sementara itu, Muafaq melamar posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/22/13302651/romahurmuziy-ucapkan-selamat-berjuang-di-pemilu-2019-untuk-kader-ppp