Salin Artikel

Polisi Malaysia Kejar Satu Orang yang Diduga Auktor Intelektualis Kasus Mutilasi WNI

Dua WNI diduga menjadi korban mutilasi di Malaysia, yaitu Nuryanto yang merupakan pengusaha tekstil di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan temannya Ai Munawaroh.

"Jadi auktor intelektualis dalam pembunuhan itu masih dalam pengejaran, 1 orang," kata Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019).

Keterangan dari auktor intelektualis juga dibutuhkan untuk menguatkan keterlibatan kedua orang yang sebelumnya telah diamankan.

Kedua orang itu adalah warga negara Pakistan berinisial A dan JIR.

Dedi mengungkapkan, keduanya diduga sebagai eksekutor. Namun, saat pemeriksaan keduanya masih mengelak.

Sistem hukum di Malaysia, kata Dedi, membutuhkan penguatan dari saksi yang menyaksikan perbuatan pidana hingga polisi berani menyerahkan kasus tersebut ke kejaksaan.

"Kasusnya belum bisa dilanjutkan karena auktor intelektualisnya belum ditangkap, dalam rangka menguatkan pembuktian keterlibatan dua orang tersebut dalam peristiwa pidana pembunuhan disertai mutilasi," ujar Dedi.

Namun, Dedi tak mau berkomentar lebih jauh terkait hal tersebut karena merupakan wewenang dari Polis Diraja Malaysia (PDRM).

Saat ini, kedua terduga pelaku berinisial A dan JIR ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pelanggaran keimigrasian. Keduanya telah ditahan di kepolisian Malaysia.

Diberitakan sebelumnya, pengusaha tekstil asal Bandung, Nuryanto, dan temannya Ai Munawaroh menjadi korban mutilasi di Malaysia.

Hermawan, salah satu anggota tim pengacara Nuryanto, mengatakan, pihaknya menerima informasi tersebut dari Kepolisian Malaysia.

Jenazah korban ditemukan di sebuah sungai di Malaysia.

Menurut keterangan Hermawan, Nuryanto pergi ke Malaysia untuk urusan bisnis.

Selama di Malaysia, Nuryanto sempat tiga kali pindah hotel. Pada 22 Januari 2019, pihaknya putus komunikasi dengan Nuryanto.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/26/12312311/polisi-malaysia-kejar-satu-orang-yang-diduga-auktor-intelektualis-kasus

Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke