Salin Artikel

Komisioner KPU: Golput Keren di Orde Baru, Kalau Sekarang Rugi

Komisioner KPU Viryan Azis mengatakan, menjadi golput atau tidak memilih akan merugikan pemilih sendiri.

"Golput itu rugi, karena kalau kita tidak memilih, siapapun orangnya pasti tetap akan terpilih dan kita tidak terlibat di dalam keterpilihan mereka," kata Viryan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).

Viryan mengatakan, setiap warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah punya hak untuk terlibat dalam memilih pemimpinnya.

Nasib calon pemimpin terpilih, ditentukan oleh para pemilih.

Meski begitu, Viryan mengakui, menjadi golput adalah hak setiap warga. Namun, sekarang sudah bukan saatnya pemilih golput.

"Kerennya itu golput di orde baru. Kalau sekarang, apa yang mau digolputin, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menggunakan hak pilihnya, tidak ada intimidasi. Potensi manipulasi seperti masa lalu kecil dan satu suara memang menentukan," tuturnya.

"Mau nasibnya ditentukan dengan orang yang kita tidak tahu? Kita serahkan gitu aja? Nggak keren kalau nggak milih," tandasnya.

Hari pemungutan suara digelar pada Rabu, 17 April 2019. Saat ini, tahapan pemilu tengah memasuki masa kampanye.

Pemilu digelar secara serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/08/14405301/komisioner-kpu-golput-keren-di-orde-baru-kalau-sekarang-rugi

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke