Salin Artikel

Kasus Ahmad Dhani Sumbang Sentimen Negatif Terbesar bagi Jokowi-Ma'ruf di Medsos

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif PoliticaWave Yose Rizal dalam rilis analisis data percakapan media sosial ihwal Pilpres 2019 di Cikini, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Dari total 20 persen sentimen negatif ihwal percakapan Jokowi-Ma'ruf di media sosial, sebanyak 38 persen disumbang oleh kasus Ahmad Dhani," ujar Rizal saat memaparkan rilis.

Sementara itu, sentimen negatif terbesar setelah kasus Ahmad Dhani, yakni pernyataan Jokowi terkait "Propaganda Rusia".

Isu tersebut menyumbang 28 persen sentimen negatif terhadap percakapan ihwal Jokowi-Ma'ruf di media sosial.

Ia mengatakan alih-alih menyerang pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jokowi justru mendapat respons negatif dari netizen ihwal Propaganda Rusia.

Sementara itu tiga isu lainnya, yakni doa KH Maimoen Zubair, pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara terkait "Yang gaji kamu siapa", dan pernyataan Wali Kota Semarang ihwal larangan menggunakan tol bagi yang tak pilih Jokowi masing-masing menyumbang sentimen negatif sebesar 25 persen, 13 persen, dan 3 persen.

Sedangkan sentimen positif Jokowi di media sosial yang sebesar 80 persen, paling besar disumbang oleh sentimen kebersamaan Jokowi dengan keluarga.

"Sedangkan isu kebersamaan Jokowi dengan keluarga menyumbang 27 persen sentimen positif," lanjut dia.

Rilis di atas dilakukan PoliticaWave dengan mengumpulkan data secara "real time" dari berbagai media sosial yang ada di Indonesia, yakni Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, forum online dan portal berita.

PoliticaWave sebelumnya menyaring data dengan mengeluarkan akun robot dari data dan analisa.

Data yang diambil dari unggahan mengandung kata kunci terkait Jokowi, Ma’ruf, Prabowo dan Sandiaga dan semua variasi penulisannya diambil pada periode 28 Januari – 04 Februari 2019.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/07/16413441/kasus-ahmad-dhani-sumbang-sentimen-negatif-terbesar-bagi-jokowi-maruf-di

Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke