Salin Artikel

Mahfud MD: Sekarang Semua Partai Curang Sendiri-sendiri

Jika pada masa Orde Baru kecurangan dilakukan secara vertikal, maka di era reformasi ini kecurangan dilakukan secara horizontal.

"Kecurangan sekarang bersifat horizontal. Semua partai curang sendiri-sendiri. Iya. Saya hakim MK, tahu itu," kata Mahfud dalam sebuah acara bedah buku di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (1/2/2019).

"PDI-P curang di sana. Demokrat curang di sana. PAN di sana, Golkar di sana. Semua curang. Jadi sekarang curangnya horizontal," kata Mahfud lagi.

Ia menambahkan, saat ini kecurangan pemilu terjadi dengan berbagai modus. Ia mengungkapkan para peserta pemilu bisa langsung menyuap Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) untuk membeli suara.

Bahkan, kata Mahfud, jual beli suara juga bisa dilakukan langsung oleh masing caleg di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Ada pula caleg yang sudah memprediksi dirinya kalah sehingga langsung menjual suaranya ke caleg lain.

Hal itu berbeda dengan era Orde Baru dimana kecurangan didesain secara terstruktur dari atas. Ia mencontohkan peristiwa munculnya komposisi perolehan suara pada salah satu pemilu kala Orde Baru di Provinsi Bengkulu.

Saat itu, kenang Mahfud, muncul temuan komposisi perolehan suara Golkar, PPP, dan PDI 6 bulan jelang hari pencoblosan.

Pemerintah lalu membantah temuan tersebut. Namun ternyata hasil pemilu di Bengkulu sama persis dengan temuan tersebut.

"Sesudah pemilihan umum persis dengan hasilnya itu komposisinya persis dengan yang beredar yang dianggap palsu itu. Endak pakai survei pada waktu itu. Sudah bisa ditentukan pemenangnya 6 bulan sebelumnya," ujar dia.

"Jadi kecurangan zaman Pak Harto itu kecurangan yang direkayasa dari atas. Kecurangan sekarang bersifat horizontal," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/01/21211941/mahfud-md-sekarang-semua-partai-curang-sendiri-sendiri

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke