Contohnya, kata dia, ketika Jokowi menyebut Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto paling banyak mencalonkan eks koruptor dalam debat pertama.
Ia mengatakan, berdasarkan data terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Golkar paling banyak mencalonkan eks koruptor dalam Pemilihan Legislatif 2019.
"Pak Jokowi ingin men-down grade Pak Prabowo seolah-olah tidak punya komitmen terhadap pemberantasan koruspi, salah terbalik. Pak Jokowi lupa partai pengusungnya paling banyak yang mantan napi," ujar Riza ketika dihubungi, Kamis (31/1/2019).
Riza mengatakan, sebetulnya aturan mantan narapidana boleh mengikuti pemilu sudah diatur dalam UU.
Selain itu, Jokowi juga pernah menyampaikan bahwa mengikuti pemilu adalah hak semua warga negara.
Riza mengkritik Jokowi yang justru menggunakan isu ini untuk menyerang Prabowo. Meski demikian, Riza memastikan Prabowo tidak akan melakukan hal yang sama kepada Jokowi dalam debat.
"Pak Prabowo itu negarawan, tahu kesalahan orang, tahu kejelekan orang, tapi tidak ingin mempermalukan," ujar Riza.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan daftar calon anggota legislatif yang pernah menjadi narapidana kasus korupsi pada Rabu (30/1/2019).
Dari 49 nama yang disampaikan KPU, 40 di antaranya merupakan caleg DPRD, dan 9 orang lainnya caleg DPD. Partai yang paling banyak mencalonkan mantan koruptor adalah Partai Golkar (8 orang), Partai Gerindra (6 orang), dan Partai Hanura (5 orang).
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/31/15134641/gerindra-pak-jokowi-lupa-partai-pengusungnya-paling-banyak-calonkan-eks