Salin Artikel

Bawaslu Dorong KPU Segera Tetapkan Jadwal Iklan Kampanye Media Massa

Menurut Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo hal itu penting supaya ke depannya tidak lagi ditemukan perbedaan pendapat dalam Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) yang terdiri dari Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan, terkait dugaan pelanggaran iklan kampanye.

Seperti diketahui, Sentra Gakkumdu baru saja memutuskan untuk menghentikan kasus dugaan 'curi start' iklan kampanye pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Dihentikannya kasus tersebut lantaran Polri dan Kejaksaan tidak menemukan adanya unsur pidana pemilu dalam iklan kampanye, karena KPU belum membuat ketetapan jadwal iklan kampanye media massa.

Padahal, Bawaslu menyatakan iklan tersebut melanggar aturan lantaran ditayangkan sebelum masa kampanye media massa yang baru dimulai 23 Maret-13 April 2019.

KPU yang juga sempat dimintai keterangan sebagai ahli, bahkan menyatakan iklan kampanye tersebut melanggar aturan pemilu. Hanya saja, saat ini belum ada ketetapan jadwal kampanye yang dikeluarkan oleh KPU.

"Bawaslu pertama akan segera menyurati KPU, karena kan perbedaan pendapat ini kan problem hanya karena KPU sampai hari ini belum mengeluarkan keputusan tentang jadwal kamapanye iklan media massa," kata Ratna di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).

Belum adanya ketetapan KPU soal jadwal kampanye media massa tersebut, dinilai Ratna, menjadi masalah tersendiri.

"KPU sendiri jelas menyatakan (iklan kampanye Jokowi-Ma'ruf) ini kampanye dan ini tidak boleh, tapi kan kendalanya KPU belum mengeluarkan keputusan (jadwal kampanye) itu," tutur Ratna.

Ratna mengatakan, KPU harus segera melakukan percepatan dalam menetapkan jadwal kampanye media massa. Hal itu penting untuk mencegah pihak-pihak lainnya melakukan kampanye di luar jadwal.

"Makanya KPU harus melakukan percepatan mengeluarkan (ketetapan) ini sehingga tidak ada seolah-olah ada pembiaran orang bisa berkampanye (di media massa) saat ini," ujarnya.

Ratna melanjutkan, pihaknya sudah membuat konsep surat yang nantinya akan ditujukan untuk KPU. Surat itu saat ini hanya menunggu penandatanganan dari Ketua Bawaslu.

Sentra Gakkumdu menyatakan iklan kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin tidak memenuhi unsur pidana pemilu.

Untuk selanjutnya, Sentra Gakkumdu memutuskan untuk menghentikan kasus dugaan pelanggaran aturan kampanye tersebut.

Terdapat perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan. Bawaslu menyatakan iklan kampanye itu melanggar aturan.

Sementara kepolisian dan kejaksaan agung menyebut iklan tak penuhi unsur pidana pemilu lantaran belum ada ketetapan dari KPU soal jadwal iklan kampanye di media massa.

Sementara, instrumen hukum yang diacu kepolisian dan kejaksaan agung terkait hal ini, yaitu Pasal 492 Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu, menyebutkan bahwa pelanggaran kampanye berupa kampanye di luar jadwal, mengacu pada jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU.

Pasal tersebut berbunyi, setiap orang yang dengan sengaja melakukan kampanye pemilu di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota untuk setiap peserta pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/07/19451581/bawaslu-dorong-kpu-segera-tetapkan-jadwal-iklan-kampanye-media-massa

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke