Salin Artikel

Julang Sulawesi dan Pohon Raja, Maskot Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2018

KOMPAS.com - Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) selalu diperingati pada 5 November. Setiap tahun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) menentukan tema dan kegiatan tertentu.

Peringatan ini sebagai upaya untuk mengubah kesadaran dan kecintaan penduduk Indonesia dalam meningkatkan kepedulian, perlindungan, serta pelestarian puspa dan satwa nasional agar tak mengalami kepunahan.

Berbagai upaya bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan menjaga ekosistem tetap seimbang agar manusia dan alam bisa hidup berdampingan.

Selain itu, juga ada upaya melarang penembakan atau perburuan burung dengan cara apa pun di seluruh kawasan Indonesia tanpa kecuali.

Harian Kompas edisi 16 November 1993 menulis, pada awalnya konsep dari peringatan ini digagas oleh Presiden Soeharto dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993.

Soeharto mengajak kepada penduduk Indonesia pada umumnya untuk bisa melestarikan lingkungan hidup.

Presiden kedua RI itu juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk menyukseskan gerakan satu juta pohon di setiap provinsi. Di samping itu, taman-taman kota perlu ditanami dengan berbagai jenis tanaman, baik yang langka, khas daerah, maupun tanaman yang berkaitan dengan siklus ekologis.

"Dengan menanam pohon di sekitar kehidupan kita masing-masing, maka paru-paru kota akan bertambah luas dan berbagai jenis burung dapat dilestarikan," ucap Soeharto, saat itu.

Terlepas dari itu semua, sampai sekarang pemerintah masih selalu memperingati kegiatan tersebut. Uniknya, setiap tahun juga dipilih dua maskot yang menjadi ikon perayaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.

Pada 2018, tema yang diambil adalah "Mari Selamatkan Puspa dan Satwa Indonesia".

Maskot HCPSN

Dalam akun Twitter resmi @KementerianLHK, Kementerian memilih dua maskot fauna dan flora HCPSN. Untuk fauna dipilih burung julang sulawesi, sedangkan flora yang dipilih adalah pohon raja.

Cula atau tanduk besar ini memiliki dua warna, merah untuk jantan dan kuning untuk betina.

Dewasa ini, burung ini mendapat ancaman yang cukup serius. Perburuan liar yang mengincar paruh menjadikan burung ini semakin sedikit di ekosistemnya.

Oleh karena itu membahayakan kelangsungan hidup dari spesies endemik ini mengingat regenerasi burung ini terhitung lambat.

Sedangkan pohon raja (Coompassia excelsa) dikenal dengan istilah pohon tualang dan pohon tapang. Tumbuhan ini mampu hidup di dataran rendah tropis hingga ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut.

Pohon ini memiliki persebaran di Kalimantan sampai Malaysia, Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, dan Kamboja.

Memiliki umur hingga ratusan tahun, maka tak heran batang pohon ini digunakan sebagai bahan bangunan, kerajinan, dan bisa dimakan kulit kayunya yang digunakan sebagai obat.

Pohon raja memiliki diamater mencapai 2,7 meter dan tingginya 80 meter. Di Kalimantan, tanaman ini sangat dilindungi oleh penduduk karena cabangnya berfungsi sebagai rumah tawon madu yang madunya dapat diproses dalam periode tertentu sebagau obat dan pendapatan penduduk.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/05/18555771/julang-sulawesi-dan-pohon-raja-maskot-hari-cinta-puspa-dan-satwa-nasional

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke