Salin Artikel

Ini 5 Formasi CPNS di Kemenag dengan Persaingan Terketat

Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan telah mengumumkan, lebih dari 3 juta pelamar telah mendaftar CPNS 2018.

Berdasarkan data yang ada, Kementerian Agama (Kemenag) menduduki peringkat kedua sebagai instansi pusat terbanyak yang dipilih oleh pelamar.

Melalui akun resmi Instagram @kemenag_ri, Kemenag menyatakan, minat pelamar akan formasi yang tersedia terbilang tidak merata.

Beberapa formasi didaftar oleh banyak pelamar, sementara ada formasi yang sama sekali tidak ada pelamarnya.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag Mastuki menyebutkan, penyebab tidak meratanya jumlah pelamar ini dikarenakan minat dari para pelamar sendiri yang berbeda.

"Para pelamar mempunyai kebebasan memilih sesuai dengan kondisi mereka. Yang salah satunya kesesuaian dengan kualifikasi pendidikan yang disyaratkan," kata Mastuki saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/10/2018) malam.

Menurut dia, pengaruh wilayah juga menyebabkan ketidak seimbangan jumlah pelamar di suatu formasi.

Kemudian, bagaimana kebijakan untuk formasi CPNS yang belum ada pelamarnya ini?

"Itu menjadi kewenangan BKN," ujar Mastuki.

Lalu, apa saja formasi yang banyak diminati oleh pelamar CPNS Kemenag 2018? Berikut daftarnya:

1. Penyuluh Agama Kantor Wilayah Jawa Barat

Formasi penyuluh agama kantor wilayah Jawa Barat menjadi formasi terketat di Kemenag untuk CPNS 2018.

Kemenag hanya mengalokasikan satu formasi dari jabatan ini, sementara banyaknya pelamar adalah 731 orang. Dengan demikian perbandingannya adalah 1: 731.

Berdasarkan data dari SSCN, jabatan penyuluh agama membuka kesempatan bagi pelamar dari beberapa program studi, yaitu S-1 Agama Islam, S-1 Bimbingan dan Konseling Islam, S-1 Dakwah, S-1 Komunikasi dan Penyiaran Islam, S-1 Pendidikan Agama Islam, dan S-1 Ushuluddin.

2. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ditjen Pendidikan Islam menjadi formasi kedua di Kemenag yang mempunyai persaingan ketat.

Pelamar untuk formasi mencapai 623 orang, sementara Kemenag hanya mengalokasikan satu formasi. Dengan demikian, perbandingannya 1: 623.

Informasi dari SSCN, formasi ini membuka peluang untuk program studi S-1 Ekonomi, S-1 Ekonomi Akuntansi, S-1 Ekonomi Syariah, S-1 Manajemen, S-1 Manajemen Pendidikan Islam.

3. Penyuluh Agama Kantor Wilayah Aceh

Penyuluh Agama Kantor Wilayah Aceh dipilih sebanyak 491 pelamar CPNS 2018. Sementara, Kemenag Kantor Wilayah Aceh hanya menyediakan satu formasi untuk jabatan ini.

Dengan demikian, perbandingannya adalah 1: 491.

4. Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama Kantor Wilayah Jakarta

Sebanyak 486 orang melamar untuk formasi guru bahasa inggris ahli pertama kantor wilayah Kemenag DKI Jakarta. Seluruh pelamar tersebut harus bersaing untuk mendapatkan satu formasi untuk jabatan ini.

Dengan demikian, perbandingannya adalah 1: 486.

Berdasarkan data dari SSCN, jabatan ini dapat didaftari dari program studi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, S-1 Sastra Inggris, dan S-1 Tadris Bahasa Inggris.

5. Penyuluh Agama Kantor Wilayah DKI Jakarta

Sebanyak 452 orang melamar di jabatan penyuluh agama kantor wilayah DKI Jakarta. Sementara, alokasi untuk jabatan ini hanyalah satu formasi.

Dengan demikian, perbandingannya adalah 1: 452.

.

.

.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/18/11515501/ini-5-formasi-cpns-di-kemenag-dengan-persaingan-terketat

Terkini Lainnya

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke