Salin Artikel

Kompas.com Tersertifikasi dalam Jaringan Internasional Penguji Informasi

KOMPAS.com — Kompas.com secara resmi tersertifikasi dalam jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Di dunia, selain Kompas.com, baru ada 49 lembaga lain yang mendapat sertifikasi ini.

"Di era digital saat ini, masyarakat dihadapkan pada banjir informasi yang serba tidak pasti kebenarannya. Sertifikasi IFCN ini meneguhkan komitmen Kompas.com yang selalu menguji setiap informasi untuk mencari dan menemukan kebenaran. Dengan upaya ini, hoaks yang marak dan menyamar sebagai informasi bisa dilawan," kata Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Hampir setiap hari, Tim Hoaks atau Fakta Kompas.com melakukan verifikasi dengan turun langsung ke lapangan dan menelusuri sumber-sumber yang kredibel untuk memastikan kebenaran sebuah informasi.

Database Hoaks atau Fakta yang ditelusuri Kompas.com bisa dilihat di sini.

Bekerja sama dengan Turnbackhoax.id, Kompas.com juga menerima laporan masyarakat atas sejumlah informasi yang ingin diverifikasi. Formulir laporan masyarakat bisa dilihat di sini agar siapa pun bisa berpartisipasi. 

Rubrik khusus ini pula yang menjadi salah satu pertimbangan IFCN memasukkan Kompas.com sebagai jejaring lembaga penguji internasional.

Pertimbangan lain yang dijadikan dasar adalah sikap Kompas.com yang non-partisan, transparan dalam sumber pendanaan, dan selalu mengutip sumber-sumber yang kredibel untuk setiap beritanya.

Di antara 49 lembaga yang tersertifikasi dalam jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network), ada lima lembaga dari Indonesia.

Lima lembaga itu adalah Kompas.com, Tirto.id, Liputan6.com, Tempo.co, dan Mafindo (turnbackhoax.id).

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/17/08133311/kompascom-tersertifikasi-dalam-jaringan-internasional-penguji-informasi

Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke