Salin Artikel

Menanti Kesaksian Andi Arief soal Dugaan Mahar Politik Sandiaga Uno

Isu itu pertama kali muncul dari kicauan Twitter Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief pada Rabu (8/8/2018) malam.

Di Twit-nya itu, Andi menyebut bakal calon presiden Prabowo Subianto merupakan seorang "jenderal kardus". 

Sebutan itu dilontarkan Andi karena dia menuding Prabowo akan menjadikan Sandiaga Uno sebagai cawapres lantaran Sandiaga bersedia memberikan uang Rp 500 miliar kepada masing-masing dua partai koalisi Gerindra, yakni PAN dan PKS.

Atas pernyataan Andi, muncul sejumlah reaksi masyarakat, salah satunya dari Federasi Indonesia Bersatu (Fiber).

Pada Selasa (14/8/2018), Fiber melaporkan kasus dugaan mahar politik Sandiaga ke Badan Pengawas Pemilu. Sandiaga Uno beserta PAN dan PKS menjadi pihak terlapor.

Untuk menindak laporan tersebut, Bawaslu memanggil tiga saksi, salah satunya Andi Arief.

Pada pemanggilan pertama, Senin (20/8/2018), dua orang saksi hadir memenuhi panggilan Bawaslu. Tidak untuk Andi. Ia mengaku tengah berada di Pulau Bali untuk menghadiri acara kader Partai Demokrat.

Bawaslu kembali memanggil Andi untuk diperiksa pada Jumat (24/8/2018) pukul 10.00 WIB.

Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar mengatakan, Andi telah mengonfirmasi ke pihaknya untuk hadir.

"Beliau mengatakan akan hadir besok hari Jumat pukul 10.00. Mudah-mudahan beliau bisa hadir sesuai dengan apa yang beliau janjikan," kata Fritz di kantor Bawaslu, Kamis (23/8/2018).

Dikonfirmasi secara terpisah, Andi mengatakan, dirinya telah menerima panggilan kedua dari Bawaslu. Ia menyebut akan hadir dalam panggilan tersebut.

"Belum ada perubahan (untuk hadir)," katanya kepada Kompas.com.

Sementara itu, mengenai kemungkinan dipanggilnya Sandiaga Uno beserta PAN dan PKS, Fritz mengatakan, hal itu bergantung pada kesaksian yang diberikan Andi Arief. Bawaslu akan memeriksa sejumlah bukti untuk memutuskan ada atau tidaknya praktik mahar politik.

"Apakah ada alat bukti yang mendukung, kita lihat dulu bagaimana kualifikasi kita dengan Pak Andi Arief besok. Mudah-mudahan bisa mengarah (ke pembuktian)," ujar Fritz.

"Kita lihat, apakah ada bukti-bukti pemberian atau tidak, apakah beliau melihat dan menyaksikan sendiri ada proses pemberian atau beliau mendengar," sambungnya.

Sebelumnya, Andi Arief mengaku diperintah partainya untuk bicara mengenai dugaan mahar politik tersebut. 

"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai bicara ini," kata Andi dalam acara sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (13/8/2018) malam.

Bahkan, menurut dia, keputusan Demokrat untuk mengungkap soal dugaan mahar ini diambil dalam rapat resmi partai di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (8/8/2018) malam.

"Hasil rapat menyatakan kami kemukakan saja ke publik problem sebenarnya," kata dia.

Andi mengaku tidak takut jika pernyataannya di Twitter berujung pada konsekuensi hukum.

Sementara itu, Sandiaga membantah dirinya memberikan sejumlah dana kepada dua parpol pendukungnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/24/09214251/menanti-kesaksian-andi-arief-soal-dugaan-mahar-politik-sandiaga-uno

Terkini Lainnya

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke