Salin Artikel

Benny Susetyo: Demokrasi Kita Seperti Pasar Bebas, Banyak Artis dan Pengusaha Jadi Caleg

Menurut Benny, demikian ia disapa, salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya kualitas wakil rakyat di parlemen yang memproduksi peraturan perundangan tersebut.

Minimnya kualitas para wakil rakyat itu pun disebabkan kepada sistem demokrasi berbiaya tinggi.

"Kalau kita lihat, demokrasi kita ini seperti pasar bebas. Jadi tidak ideologis. Maka, partai-partai itu enggak ada yang ideologis sebenarnya. Tapi lebih kepada kepentingan market. Makanya banyak itu masuk orang-orang (calon legislatif) artis, pesohor, pengusaha, yang punya jaringan masuk. Maka Muncul calon-calon yang tidak punya kualitas," ujar Benny saat dijumpai usai acara simposium nasional institusionalisasi Pancasila di Crowne Hotel, Jakarta, Senin (30/7/2018).

"Sedangkan, orang-orang cerdik, pandai dan tidak punya kapital sulit masuk (rekrutmen parpol). Ya inilah demokrasi kita yang berorientasi pada pasar. Ya pasar yang menentukan, seperti menjual barang," lanjut dia.

Benny pun berharap DPR RI dengan apapun kondisi saat ini berbenah diri dalam hal memproduksi peraturan perundangan. Parlemen diharapkan betul-betul memproduksi undang-undang yang berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan kepentingan kelompok politik tertentu.

"Sekarang, DPR harus benar-benar selektif saat pembuatan undang-undang, tidak mengejar setoran. Undang-undang harus dibuat melihat urgensinya, penting atau tidak? Manfaatnya untuk rakyat apa? Undang-undang juga harus menjaga kesatuan persatuan dan terakhir, harus melalui uji publik. Maka, akan lahir undang-undang yang memberikan ruh Pancasila dalam kehidupan publik ini," lanjut dia.

Benny sekaligus mengapresiasi DPR RI yang sudah berkomitmen bekerjasama dengan BPIP terkait perumusan undang-undang. Saat ini, BPIP dan DPR RI sedang mencari mekanisme bagaimana pelibatan BPIP dalam setiap perumusan peraturan perundangan.

"Kami bersyukur karena DPR ternyata mau diajak bekerjasama. Sehingga nanti ada suatu kerjasama sebelum pembuatan undang-undang, kita ingin bagaimana Pancasila menjadi arus utamanya. Jadi sebelum perumusan, (BPIP) akan dilibatkan," ujar Benny.

Diberitakan, Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto mengungkapkan bahwa BPIP akan dimintai masukan apabila DPR RI dan pemerintah hendak merancang peraturan perundangan.

Rencana itu bertujuan agar peraturan dan perundangan yang diproduksi tiak melenceng dari nilai- nilai Pancasila.

"Kalau bikin undang-undang, pertama kan ketentuan umum, kedua azas dan tujuan. Itu semua tertulis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Nah yang sekarang kita inginkan tata nilainya juga masuk," ujar Utut dalam acara simposium nasional institusionalisasi Pancasila di Hotel Crowne Plaza, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).

"Jadi nanti BPIP akan memberi masukan. BPIP kasih masukan kan boleh. Lebih untuk memberi warna agar nilai-nilai Pancasila-nya lebih kental. Karena kalau tidak nanti kita makin jauh," lanjut dia.

Utut mengaku, pimpinan DPR RI sudah memerintah Badan Keahlian tentang rencana pelibatan BPIP tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/30/17342871/benny-susetyo-demokrasi-kita-seperti-pasar-bebas-banyak-artis-dan-pengusaha

Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke