Salin Artikel

14 Perempuan yang Terpilih sebagai Kepala Daerah pada Pilkada Serentak 2018

Dari data yang dihimpun Kompas.com, ada 14 perempuan yang terpilih sebagai kepala daerah baik di tingkat kota, kabupaten, maupun provinsi.

Siapa saja mereka? 

1. Dewi Handjani

Dewi Handjani terpilih sebagai Bupati Tanggamus, Provinsi Lampung, dengan mendapatkan 170.570 suara.

Dewi maju bersama wakilnya, AM Syafii. Pasangan ini diusung oleh koalisi empat partai politik yakni PAN, PDI-P, Nasdem, dan PKS.

Dewi dan Syafii unggul dari rival tunggalnya, pasangan Samsul Hadi-Nujul Irsan.

2. Ade Munawaroh Yasin

Ade Munawaroh Yasin yang berpasangan dengan Iwan Setiawan memenangkan Pilkada Kabupaten Bogor.

Pasangan ini mengalahkan empat pasangan calon lainnya dengan perolehan 192.221 suara.

Ade merupakan politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pada 2015, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Barat. Ia juga tercatat sebagai anggota DPRD Bogor selama 2 periode.

Sebelum masuk ke dunia politik, Ade berlatar belakang hukum dengan menjalani profesi sebagai pengacara.

3. Anne Ratna Mustika

Anne, yang terpilih sebagai Bupati Purwakarta, merupakan istri dari Bupati Purwakarta saat ini, Dedi Mulyadi, yang sudah menjabat selama 2 periode.

Selama suaminya menjabat, Anne kerap ikut terjun langsung di masyarakat, sehingga ia mendapat sebutan Ambu Anne.

Pada Pilkada 2018, ia maju bersama wakilnya, Aming, dan mendapatkan 218.429 suara, mengalahkan 2 pasangannya lainnya, Padil Karsoma-Acep Maman dan Zainal Arifin-Luthfi.

Hasil itu mengantarkannya ke kursi Bupati Purwakarta, menggantikan posisi suaminya.

4. Ade Uu Sukaesih

Ade terpilih sebagai Wali Kota Banjar. Ia maju bersama pasangannya, Nana Suryana, dengan perolehan 58.020 suara.

Perempuan berusia 65 tahun itu tidak asing bagi masyarakat di Kota Banjar, karena Ade merupakan wali kota petahana.

5. Umi Azizah

Umi merupakan Bupati Tegal petahana yang akan melanjutkan masa kepemimpinannya setelah memenangkan Pilkada Serentak 2018 bersama pasangannya, Sabilillah Ardie.

Pasangan ini mendapatkan 518.017 suara dan unggul telak atas 2 pasangan lain, yakni Haron Bagas Prakosa-Drajat Adi Prayitno dengan perolehan 148.000 suara, dan Rusbandi-Fatchuddin 64.155 suara.

Sebelumnya, ia adalah Wakil Bupati Tegal mendampingi Enthus Susmono.

Sepeninggal Enthus, ia ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (plt) Bupati untuk melanjutkan masa kepemimpinan yang masih tersisa.

6. Khofifah Indar Parawansa

Khofifah Indar Parawansa bersama pasangannya, Emil Dardak, memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.

Nama Khofifah selama ini dikenal sebagai Menteri Sosial di pemerintahan Joko Widodo dan pernah menjabat Menteri Negara Pemberdayaan perempuan pada masa pemerintahan Gus Dur.

Khofifah pernah 3 kali mengikuti pertarungan memperebutkan posisi Gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2008, 2013, dan akhirnya menang pada Pilkada 2018.

7. Puput Tantriana Sari

Puput merupakan bupati petahana di Kabupaten Probolinggo yang kembali memenangkan Pilkada 2018.

Ia merupakan istri dari Bupati Probolinggo sebelumnya, yakni Hasan Aminuddin.
Wanita kelahiran 23 Mei 1983 ini berhasil menduduki posisi bupati pada usia 30 tahun dan menjadi bupati perempuan termuda se-Indonesia.

Pada Pilkada 2018, ia maju bersama pasangannya, A Timbul Prihanjoko dan berhasil mengalahkan rivalnyal, pasangan Abdul Malik Haramain-Mohammad Muzayyan dengan perolehan 254.337 suara.

8. Mundjidah Wahab

Mundjidah terpilih sebagai Bupati Jombang setelah mendapatkan 234.971 suara di Pilkada 2018 bersama pasangannya, Sumrambah.

Mundjidah merupakan wakil bupati petahana yang terpilih menjadi bupati untuk periode berikutnya.

Sebelumnya, ia pernah duduk di jajaran DPRD Jombang pada 1971-1992 dan di DPRD Jawa Timur pada 1997-2014.

9. Anna Mu'awanah

Anna terpilih sebagai Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, bersama pasangannya, Budi Irawanto, dengan perolehan 236.358 suara.

Sebelumnya, ia sudah aktif di dunia politik dengan menjabat sebagai anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur IX.

10. Ika Puspitasari

Ika Puspitasari bersama pasangannya Achmad Rizal Zakaria, terpilih dalam Pilkada Serentak 2018 sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto dengan perolehan 23.644 suara.

Pencalonannya diusung oleh koalisi dua partai politik, yakni Golkar dan Gerindra.

Ika berhasil mengalahkan tiga rival lainnya.

11. Iti Octavia Jayabaya

Iti merupakan bupati petahana di Kabupaten Lebak, Banten. Ia kembali terpilih bersama pasangan lamanya, Ade Sumardi, dengan perolehan 453.938 suara.

Sebelumnya, Iti merupakan anggota Komisi IX DPR-RI Dapil Banten dan juga bertugas di Badan Anggaran.

12. Paulina Haning-Bullu

Paulina berhasil memenangkan kursi Bupati Rote Ndao bersama pasangannya, Stefanus M Saek dengan mengantongi suara sebanyak 22.098.

Diusung oleh Partai Golkar dan Nasdem, Paulina mampu mengalahkan 3 pasangan calon lainnya.

Kemenangannya di Pilkada Kabupaten Rote Ndao menjadikan dirinya sebagai bupati pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT).

13. Erlina

Erlina merupakan satu-satunya perempuan yang mencalonkan diri di Pilkada Serentak 2018 Kabupaten Mempawah.

Ia maju bersama pasangannya, Muhammad Pagi, dan berhasil memenangkan pertarungan kursi bupati dengan perolehan 54.945 suara.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Seksi Perdata Kalimantan Barat, tetapi mengajukan pensiun dini karena mengikuti pemilihan bupati.

Erlina merupakan istri dari Wakil Gubernur Kalimantan Barat terpilih, Ria Norsan.

14. Tatong Bara

Tatong merupakan Wali Kota petahana di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Dalam Pilkada Serentak 2018, ia kembali menang dengan perolehan 37.408 suara.

Wanita berusia 31 tahun ini berhasil mengalahkan pesaing tunggalnya, pasangan Jainuddin Damopolii-Suharjo Makalalag.

Sebelumnya, ia menduduki jabatan sebagai Wali Kota Kotamobagu periode 2008-2013.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/30/12012691/14-perempuan-yang-terpilih-sebagai-kepala-daerah-pada-pilkada-serentak-2018

Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke