Salin Artikel

Saat Rombongan Hary Tanoe Diteriaki dan Dipaksa Menyingkir Massa PDI-P...

Massa PDI-P meneriaki orang-orang di dalam mobil Hummer Perindo untuk turun. Sementara itu, mobil yang harganya sekitar Rp 1-3 miliar tersebut diminta untuk mundur, menyingkir dari gerbang KPU.

Kericuhan bermula saat masa PDI-P datang ke Kantor KPU namun tidak semua massa diperbolehkan masuk akibat keterbatasan area di KPU. Terpaksa sebagian masa PDI-P yang berjalan kaki dari Kantor DPP PDI-P itu berkumpul dan menunggu di depan gerbang KPU.

Tak berselang lama, rombongan Perindo datang dengan menggunakan sejumlah mobil Hummer dan mengarahkannya ke gerbang KPU.

Saat mobil Hummer Perindo dipersilakan masuk ke KPU oleh petugas keamaman, masa PDI-P yang berkumpul di depan gerbang KPU tak terima.

Teriakan "KPU tebang pilih" pun menggema. Sejumlah masa PDI-P bahkan saling dorong dengan petugas keamanan tepat di depan mobil Hummer Perindo. Kericuhan terjadi beberapa menit.

Saat situasi mulai kondusif, beberapa orang di dalam mobil Hummer memilih untuk keluar. Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo muncul dari sisi kanan Hummer.

Sementara dari sisi kiri, keluar pula beberapa orang dari pintu kiri Hummer.

Masa PDIP langsung menyoraki Hary Tanoesoedibjo dan orang-orang yang keluar dari Hummer itu.

"Baru mau jadi (pejabat) udah arogan," teriak salah satu masa PDI-P.

Setelah Hary Tanoesoedibjo melewati gerbang KPU dengan jalan kaki, mobil Hummer diminta mundur oleh masa PDI-P. Sopir lantas memundurkan Hummer-nya, menyingkir dari kerumunan masa PDI-P.

Usai kejadian itu, kondisi di gerbang KPU kembali kondusif. Masa PDI-P menunggu sambil dihibur oleh band di atas mobil hias yang di bawa masa PDI-P.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/17/16080381/saat-rombongan-hary-tanoe-diteriaki-dan-dipaksa-menyingkir-massa-pdi-p

Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke