Hal itu dikatakan Riska saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (7/5/2018). Dia bersaksi untuk terdakwa Fredrich Yunadi.
"Memang waktu kami periksa ada beberapa hal ganjil dalam keterangannya," ujar Riska.
Menurut Riska, Aziz Samual merupakan salah satu orang yang mendampingi Novanto sejak mantan Ketua DPR itu dicari-cari oleh KPK.
Menurut Riska, pada saat penyidik menggeledah kediaman Novanto, Aziz menggunakan kendaraan pribadinya untuk membawa pergi Setya Novanto.
Saat diperiksa, menurut Riska, Aziz mengaku hanya berkeliling dan mencari makan bersama Novanto dan ajudan Novanto bernama Reza Pahlevi.
Tetapi, faktanya pada saat itu dia membawa Novanto ke sebuah hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Selain itu, menurut Riska, Aziz mengaku pada awalnya diminta oleh Novanto agar pulang dan tidak mengikutinya. Tapi pada kenyataannya, Aziz tetap mendampingi Novanto pada 15 dan 16 November 2017.
Dalam pemeriksaan, menurut Riska, Aziz juga mengaku tidak melihat Novanto pada saat kecelakaan. Padahal, menurut ajudan Novanto, Reza Pahlevi, mobil yang dikemudikan Aziz ada di belakang, mengikuti mobil yang ditumpangi Novanto, yang dikendarai oleh wartawan Metro TV Hilman Mattauch.
"Katanya dia agak jauh di belakang, jadi tidak kelihatan kalau kecelakaan," kata Riska.
Selain itu, menurut Riska, Aziz mengaku pada awalnya sudah memberitahu Novanto bahwa dia sedang dicari oleh KPK. Namun, menurut pengakuan Aziz, Novanto tetap tidak ingin kembali ke rumah saat sedang terjadi penggeledahan.
"Aziz bilang, 'Saya sudah sampaikan, tapi Beliau (Novanto) enggak mau. Ya mau bagaimana lagi, Beliau ketum saya," kata Riska menirukan ucapan Aziz.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/07/22254571/penyidik-sebut-ada-yang-ganjil-dalam-keterangan-aziz-samual-soal-setya