Isu itu antara lain soal lobi politik antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Titiek sampai dugaan bangkitnya politik Keluarga Cendana
"Ya enggaklah," ujarnya di Kantor DPP Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (20/3/2018).
Ditanya lebih lanjut tentang dasar pemilihan anak ke-4 Presiden Soeharto itu, Lodewijk tidak bisa menjawab. Ia hanya mengatakan, ada banyak alasan mengganti Mahyudin tanpa menyebutkan satu pun alasannya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, pergantian tersebut merupakan aspirasi dari sejumlah kader Partai Golkar yang menginginkan adanya keterwakilan perempuan di pimpinan MPR.
"Ini hanya pergantian biasa-biasa saja di dalam Partai Golkar, di samping memang ada aspirasi bahwa pimpinan MPR mesti ada perempuan juga," ujar Ace saat ditemui seusai rapat pleno di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (18/3/2018) malam.
Mahyudin merupakan kader Golkar yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua MPR. Adapun Titiek Soeharto sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar.
Sejak kemarin, Senin (19/3/2018), Golkar bergejolak setelah Mahyudin menolak mentah-mentah keputusan Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Minggu (18/3/2018) yang menunjuk Titiek Soeharto mengantikan dirinya.
Ia menduga alasan pergantian bukan untuk rotasi seperti yang disampaikan Airlangga, namun justru ada utang politik di balik keputusan itu.
Mahyudin mendengar rumor Airlangga sempat melobi Titiek agar tidak maju sebagai calon Ketua Umum Golkar saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Desember 2017. Sebagai gantinya, Titiek dijanjikan jabatan pimpinan MPR.
"Bahwa ada rumor (waktu munaslub) bergaining politik. Mbak Titiek (Siti Hediati Hariyadi) mau maju (jadi Ketua Umum Golkar). Airlangga pengennya aklamasi, supaya (Mbak Titiek) tidak maju, bargaining-nya begitu," kata dia.
Di Golkar, Titiek Soeharto dekat dengan tokoh-tokoh muda Golkar. Bahkan jelang Munaslub Desember lalu, Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) menilai ada nama lain yang juga dinilai sejajar dengan Airlangga dalam hal integritas.
Nama yang disebut GMPG adalah puteri Presiden ke-2 RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/20/18263601/sekjen-golkar-tepis-isu-tak-sedap-soal-pergantian-wakil-ketua-mpr