Menurut Airlangga, dalam demokrasi, parpol mana pun dapat membuat poros baru asalkan memenuhi ketentuan terkait ambang batas pencalonan.
"Dalam demokrasi, any poros (poros apa pun) boleh," ujar Airlangga saat ditemui di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).
Namun, Airlangga enggan berkomentar lebih jauh terkait wacana tersebut. Ia menilai wacana memunculkan poros ketiga masih sekadar skenario dari partai-partai yang belum mendeklarasikan dukungan.
"Ya artinya itu masih skenario. Jadi kami tidak berkomentar terhadap skenario," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Yandri Susanto menilai saat ini masih ada kemungkinan untuk memunculkan capres selain Prabowo dan Jokowi.
Ia mengatakan, saat ini masih tersisa lima partai yang belum mendeklarasikan capres, yakni Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat.
Menurut dia, jumlah kursi dari kelima partai ini cukup untuk membentuk poros baru.
Poros baru itu bisa mengusung sejumlah nama yang potensial dalam berbagai lembaga survei sebagai capres.
Sejumlah nama tersebut ialah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/07/11135351/ketua-umum-golkar-nilai-munculnya-poros-ketiga-sebatas-skenario