Sambil makan siang, Jokowi berbincang mengenai berbagai isu dengan para ulama, termasuk terkait isu penyerangan ulama yang akhir-akhir ini ramai dibahas.
"Bapak Presiden memberikan informasi-informasi masalah penyerangan ulama itu sebenarnya hoaks dan tidak ada kebenaran itu," kata Safaruddin Hasibuan, Pimpinan Pondok pesantren syekh Muhammad Dahlan Sibuhuan, Padang Lawas, usai pertemuan.
Safaruddin menambahkan, Presiden dalam pertemuan itu banyak memberi himbauan untuk mempererat hubungan ulama dengan umaroh. Hal itu guna menghindari perselisihan antar kelompok di daerah.
"Karena kami pimpinan pondok pesantren, beliau menyarankan agar memberikan pemikiran-pemikiran demi terciptanya kedamaian dan juga pembangunan yang berkelanjutan," kata Safaruddin.
Sebaliknya, kata Safaruddin, para ulama juga memberikan masukan kepada Jokowi agar gejolak-gejolak yang ada di masyarakat cepat ditanggapi. Pemerintah juga harus melakukan tindakan tanpa pandang bulu.
"Supaya jangan seperti bara di dalam api. Sehingga cepat diselesaikan dan hukum adalah di atas segalanya," kata dia.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, isu penyerangan terhadap pemuka agama digoreng secara masif di media sosial. Polisi mendapat pengaduan 45 kasus penyerangan ulama. Setelah dikroscek di lapangan, hampir seluruhnya hoaks atau bohong.
"Dari itu hanya tiga yang betul ada peristiwa dengan korbannya ulama atau pengurus mesjid. Di Jawa Timur ada satu, di Jawa Barat dua," kata Tito saat ditemui di acara Tarbiyah PERTI di Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/06/15111551/ulama-sumut-presiden-beri-info-penyerangan-ulama-itu-hoaks