Ia menerima penunjukan Airlangga yang dilakukan secara aklamasi. Airlangga bahkan sudah menyampaikan pidato perdananya pada pembukaan Munaslub, Senin (18/12/2017) malam.
Selain itu, Titiek juga tak mau membuat suasana menjadi kembali ramai.
"Ya enggak usahlah (maju). Semuanya sudah aklamasi, mau diapakan. Sudah disetujui semuanya dan Pak Airlangga memang kader yang bagus," ujar Titiek di JCC, Senayan, Jakarta, Senin malam.
"Kami harus mendukung kalau memang keputusannya begitu," sambungnya.
Adapun soal kemungkinan perombakan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat, Titiek tak mengharapkan posisi tertentu.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Airlangga untuk menyusun kepengurusan tersebut. Namun, ia menegaskan siap membantu dan menyukseskan kepengurusan Airlangga.
"Enggak berharap. Ya, gimana nanti saja. Kalau Pak Airlangga butuh saya, saya masuk ke dalam kepengurusan," ucap putri presiden kedua RI Soeharto itu.
Sebelumnya, Titiek Soeharto berencana maju sebagai salah satu kandidat calon ketua umum DPP Partai Golkar jika Munaslub digelar.
Titiek mengaku prihatin dengan kondisi partai saat ini.
"Kami sangat prihatin, saya, keluarga Pak Harto, bersama saudara-saudara saya. Kami sangat prihatin apa yang terjadi di Golkar saat ini dengan kondisi yang kayaknya sudah di bawah sekali," ujar Titiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
"Jadi, saya tergerak untuk mungkin bisa membawa Golkar lebih baik lagi," katanya.
Meski Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim mendapat dukungan 31 DPD tingkat provinsi untuk maju, hal itu tak membuat niat Titiek surut.
Menurut dia, segala sesuatu masih mungkin terjadi pada menit-menit terakhir. Pada momentum Munaslub Partai Golkar, ia juga berharap mendapatkan waktu dan kesempatan berbicara dengan DPD I dan DPD II.
https://nasional.kompas.com/read/2017/12/19/09564511/titiek-soeharto-batal-calonkan-diri-jadi-ketum-golkar-ada-apa