Salin Artikel

Survei Populi Center: Elektabilitas Jokowi 49,4 Persen, Prabowo 21,7 Persen

Survei Populi Center dilakukan pada 19 Oktober-26 Oktober 2017 dengan jumlah responden 1.200 orang menggunakan metode survei multistage random sampling, margin of error 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam survei tersebut, responden diberi pertanyaan, "Jika pilpres diadakan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih untuk menjadi presiden?".

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyusul di posisi kedua dengan 21,7 persen.

Baca: 10 Capres dengan Elektabilitas Tertinggi Menurut Survei PolMark

Direktur Populi Center Usep S Ahyar mengatakan, dalam konteks kandidat calon presiden, pertarungan masih antara Jokowi dan Prabowo. 

"Konteks presiden masih pertarungan Pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata Usep di kantor Populi Center, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (2/11/2017).

Di posisi ketiga, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dengan elektabilitas 2,0 persen; Hary Tanoesoedibjo 0,7 persen; Anies Baswedan 0,7 persen; Susilo Bambang Yudhoyono 0,6, Megawati Soekarnoputri 0,4 persen; Jusuf Kalla 0,4 persen; Wiranto 0,3 persen; Ridwan Kamil 0,3 persen, serta nama lain di antaranya Ahok, Tito Karnavian, Surya Paloh, dan lainnya 0,9 persen.

Baca: Jokowi: Kita Ini Bekerja, Kok, Mengurusi Elektabilitas?

Sementara yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab 22,7 persen.

Dalam posisi head to head antara Jokowi dan Prabowo hasilnya 56,7 persen responden memilih Jokowi, sedangkan yang memilih Prabowo 31,9 persen. Hanya 11,3 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Sebaran pemilih Jokowi adalah 58,4 persen di Pulau Jawa dan 54,5 persen di luar Pulau Jawa.

Sementara pemilih Prabowo 29,3 persen di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa 35,3 persen.

Ada 12,3 persen responden di Pulau Jawa yang menyatakan tidak tahu dan tidak menjawab, sementara di luar Pulau Jawa 10,2 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/02/13125971/survei-populi-center-elektabilitas-jokowi-494-persen-prabowo-217-persen

Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke