Salin Artikel

Ketua KPK: Pemberantasan Korupsi Enggak Jalan di Tempat

Ia mengatakan, dalam waktu 15 tahun sejak KPK didirikan, indeks persepsi korupsi Indonesia, kata Agus, telah meningkat drastis dari skor 17 menjadi 37.

Hal itu menjadikan Indonesia naik ke peringkat tiga di ASEAN dalam indeks persepsi korupsi.

(baca: Fahri Hamzah: Sudah Purnalah Tugas KPK Sekarang...)

"Indonesia yang dulu paling bawah hari ini kita saksikan angkanya 37. Kalau kita lihat di ASEAN tinggal dua negara di atas kita, Singapura dan Malaysia yang malah menurun," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/10/2017).

"Filipina kita salip. Thailand kita salip. Bahkan Vietnam masih di 33. Dari fakta dan data itu mari optimistis. Pemberantasan korupsi ini enggak jalan di tempat," lanjut Agus.

Ia mengatakan, jika pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan publik secara lebih transparan, maka indeks persepsi korupsi di Indonesia juga akan meningkat drastis.

(baca: Aset Negara yang Dipulihkan KPK Mencapai Rp 1,917 Triliun)

Demikian pula jika DPR menerapkan konsep e-planning dan e-budgeting saat membahas APBN dengan pemerintah. Ia meyakini hal itu akan meminimalkan korupsi di parlemen.

"Progres kita cukup ada. Harus diakui paling tidak menjadikan kita nomor tiga di ASEAN. Saya tak mengklaim itu prestasi KPK. Itu terkait dengan semuanya yang dilakukan pemerintah," lanjut Agus.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/16/11431191/ketua-kpk-pemberantasan-korupsi-enggak-jalan-di-tempat

Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke