Salin Artikel

Cerita Kapolri Pantau Ali Mochtar Ngabalin Saat Demo Ahok

Tito menyinggung soal Ngabalin yang ikut aksi unjuk rasa besar-besaran terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, akhir tahun 2016.

Awalnya, Tito membandingkan era demokrasi yang ada saat ini dengan era pemerintahan Soeharto pada orde baru.

"Zaman dulu kalau bang Ali Ngabalin demo-demo depan Istana, besoknya sudah ke Kramat 7 (ditangkap). Tapi kemarin kita bisa lihat dengan bebasnya Bang Ali Ngabalin ngomong gini gini gini, saya ngintipin aja, ada salahnya enggak ini," kata Tito.

(baca: Untuk Pertama Kalinya, Tito Karnavian Hadiri Acara Parpol)

Ali Mochtar dan para kader Golkar yang hadir langsung tertawa mendengar pernyataan Tito itu.

Tito mengaku memantau segala aktivitas demo melalui layar yang ada di sebuah posko di Monas.

"Kita liatin salah enggak nih kawan. Kalau salah kita angkat dia ini," kata Tito.

(baca: Ngabalin: Prabowo Tak Perlu Turun Tangan, Terlalu Kecil Urusan Ahok)

Tito mengatakan, apabila unjuk rasa dilakukan masih dalam koridor hukum yang berlaku, maka polisi tidak akan melakukan penindakan.

"Canggihnya kawan kita ini enggak ada salahnya. Abis marah-marah, nyebut nama pemerintah dan Presiden, selesai itu WA (WhatsApp) lagi, 'Gimana kakak? Bagus tidak?'" kata Tito.

"Saya bilang, sudah mantap dalam koridor hukum," tambah Tito.

Tito menilai Ali Mochtar Ngabalin sebagai salah satu komunikator yang handal. Sebab, ia bisa menyampaikan pesan yang cukup ekstrem saat unjuk rasa, namun tetap tidak melanggar aturan yang berlaku.

"Tapi kalau susah ngomong, keras, kepeleset dia, masuk dalam UU ITE dan pencemaran nama baik, bisa diambil (ditangkap)," ucap Tito.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/09/12524311/cerita-kapolri-pantau-ali-mochtar-ngabalin-saat-demo-ahok

Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke