Salin Artikel

"Panas Dingin" Hubungan Indonesia-Malaysia, Mau Sampai Kapan?

Akurasi pun bisa jadi merupakan persoalan negeri jiran Malaysia. Usut punya usut, cerita serupa sudah muncul lama, bahkan sejak kedua negara sama-sama belum merdeka.

Kita mulai dulu dari peristiwa terkini. Malaysia kembali bikin cerita ada-ada saja itu dengan salah memasang bendera Indonesia dalam produk publikasi resmi ajang SEA Games yang sedang berlangsung di sana.

Posisi merah-putih terbalik pada satu halaman publikasi tersebut dan tertukar dengan bendera Thailand pada halaman lain. Sudah begitu, salah satu koran di sana pun memasukkan gambar bendera merah-putih terbalik pada ilustrasi besar beritanya.

Percayalah, ini bukan kali pertama kejadian "ada-ada saja" yang datang dari Malaysia soal Indonesia. Sisihkan dulu sebutan awak-awak sana untuk orang Indonesia.

Tak usah juga kupas soal "akuisisi" batik dan reog sebagai budaya mereka. Lha wong lagu kebangsaan Malaysia saja juga ditengarai datang dari Indonesia kok.

Adalah lagu Terang Bulan yang diduga sebagai “lagu asli” dari lagu kebangsaan Malaysia berjudul "Negaraku" tersebut.

Lagu itu ternyata populer juga di Malaya—wilayah yang setelah merdeka menjadi Malaysia—karena film besutan orang-orang Indonesia diputar di sana lewat perusahaan film Singapura.

Dalam tulisannya Alwi mengutip keterangan dari Misbach Yusa Biran, mantan ketua Sinematek Indonesia, tentang kronologi populernya lagu Terang Bulan di Semenanjung Malaya.

Lagu itu merupakan salah satu adegan dalam film "Terang Boelan" besutan sutradara Albert Balink berdasarkan skenario dari Saeroen, wartawan Indonesia era 1930-an.

Merujuk dokumentasi Sinatek Indonesia, film itu disebut sebagai karya sinematografi pertama Indonesia yang meledak di pasaran. Dari situ, perusahaan film RKO Singapura membeli hak tayang dan memutarnya di Semenanjung Malaya.

Saking terkenalnya film dan lagu itu, masyarakat setempat pun menjadikannya lagu rakyat. Lewat seleksi pada 1957, lagu itu lalu terpilih menjadi lagu kebangsaan Malaysia, dengan perubahan lirik dan judul menjadi "Negaraku".

Situs web Pemerintah Malaysia tidak menjabarkan sejarah lagu kebangsaan ini. Namun, dalam berbagai referensi publikasi lain disebutkan bahwa lagu ini mengadopsi lagu resmi Kesultanan Perak berjudul "Allah Lanjutkan Usia Sultan".

Meski begitu, disebut pula bahwa baik lagu Terang Bulan maupun Negaraku bermula dari lagu Perancis "La Rosalie". BBC pada edisi 2 Oktober 2015 menuliskan pula versi lain kontroversi lagu kebangsaan Malaysia, dalam artikel berjudul “Benjamin Britten's 'lost' Malaysian anthem”.

Balik ke insiden terkini soal bendera Indonesia yang dipasang terbalik, sepertinya memang ada yang salah dalam relasi Indonesia-Malaysia. Orang Malaysia mungkin lupa, relasi kedua negara sudah teramat panjang.

Seperti Presiden Joko Widodo bilang, dulu orang Malaysia belajar dari Indonesia. Bahkan, ujar Presiden, Indonesia "mengekspor" guru untuk mengajar di sana. Banyak orang Malaysia yang dulu juga dikirim belajar ke Indonesia.

Jangan-jangan, orang Malaysia bahkan benar-benar sudah lupa, insiden di Kuala Lumpur terkait lambang negara Indonesia pada 1962 telah hampir menghadap-hadapkan kedua negara dalam konflik bersenjata pada 1967.

Terlepas soal Presiden sudah memberi maaf Malaysia, sampai kapan "ada-ada saja" macam bendera terbalik ini mau terus terjadi?

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/21/19300361/-panas-dingin-hubungan-indonesia-malaysia-mau-sampai-kapan-

Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke