Salin Artikel

Wacana Penundaan Pengambilan Keputusan RUU Pemilu Muncul

Sedianya, RUU Pemilu disahkan pada rapat paripurna hari ini, Kamis (20/7/2017). Namun, hingga berita ini dinaikkan, belum kunjung ada kesepakatan. Bahkan forum lobi masih berlangsung alot.

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto menuturkan, salah satu alasannya adalah adanya fraksi yang mengusulkan masih diperlukannya komunikasi dengan pimpinan parpol.

"Tadi berkembang ada yang minta ditunda supaya ada komunikasi antarketum lagi, parpol dengan pemerintah," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menuturkan, ada dua kemungkinan dari hasil lobi. Pertama, keluar paket isu baru. Kedua, pengambilan keputusan mundur.

"Kalau yang lain tidak bisa diputuskan hari ini bisa diputuskan hari Senin atau Selasa," kata Riza.

Dari lima isu krusial yang beluk diputuskan, tiga di antaranya sudah menemui titik temu, yakni sistem pemilu, ambang batas parlemen dan alokasi kursi per dapil.

Riza menuturkan, bisa jadi malam ini diambil keputusan terhadap tiga isu. Sedangkan dua isu lainnya ditunda.  

"Bisa saja kalau mau. Kami selesaikan tiga dari lima. Presidential threshold dan konversi suara diputuskan nanti," tutur Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Namun, fraksi-fraksi partai pendukung pemerintah cenderung tak mau jika pengambilan keputusan ditunda.

"Mereka maunya cepat-cepat," kata dia.

Adapun Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap pengambilan keputusan tetap dilaksanakan malam ini.

"Seyogyanya jangan ditunda ya," tuturnya.

Tjahjo berharap RUU Pemilu dapat segera disahkan karena mengatur soal penyelenggaraan pemilu ke depan yang tahapannya harus segera dimulai. Ia meyakini DPR mampu menyelesaikannya segera.

"Saya yakin pimpinan DPR akan arif dan bijaksana," ucap Tjahjo.

https://nasional.kompas.com/read/2017/07/20/19530291/wacana-penundaan-pengambilan-keputusan-ruu-pemilu-muncul-

Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke