Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Ingin KPK Selalu Mendampingi Pengungkapan Kasus Novel

Kompas.com - 09/07/2017, 09:35 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian ingin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk tim yang mendampingi penyelidikan kasus penyiraman terhadap seorang penyidiknya, Novel Baswedan.

Pendampingan KPK, kata Tito, akan membuat proses pengungkapan kasus tersebut lebih transparan. Tito mengaku sudah meminta KPK menyiapkan tim yang melekat dengan tim Polri yang mengusut kasus penyiraman Novel.

“Saya ingin agar tim ini melekat sampai data dari mentah istilahnya, misalnya dicurigai satu orang yang pernah ditangkap sama kami, orang ini kami cek alibinya dia,” ujar Tito, dalam wawancara eksklusif di Kompas TV, Sabtu (8/7/2017).

(baca: Usut Kasus Novel, Polri dan KPK Bentuk Tim Gabungan)

“Mari silakan kita sama-sama. Cek alibinya dia. Hari per hari, jam per jam. Jangan hanya polisi melapor. Nanti dibilang 'ah polisi paling sembunyikan'” ujar Tito.

Terkait penyebutan nama jenderal polisi oleh Novel, Tito menganggap hal itu sekadar isu sebab ada alat bukti yang jelas. Untuk memperjelas informasi tersebut, Tito ingin kepolisian bersama Ketua KPK Agus Rahardjo menanyakan langsung kepada Novel di Singapura.

“Karena Pak Agus mengatakan ingin mendampingi polisi yang berangkat ke sana. Kami nunggu Pak Agus. Tim kami sudah siap," ucap Tito.

Novel diserang usai melaksanakan shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan, yang lokasinya tidak jauh dari rumah Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/4/2017). Polisi menyebut pelakunya dua orang yang mengendarai satu motor. Air keras yang dileparkan pelaku mengenai satu mata Novel.

(baca: Pengungkapan Kasus Novel Jadi Tantangan Bagi Polri)

Kompas TV Novel, Air Keras, dan Sang Jenderal - AIMAN (Bag 5)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com