Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Susi Air yang Ditembak di Papua Angkut Sejumlah Anggota Brimob

Kompas.com - 17/06/2017, 14:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Susi Air jenis Pilatus PK-BVC yang mendarat darurat di Bandara Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (16/6/2017), mengakut lima anggota Brimob Polri. Selain itu, ada dua warga sipil di pesawat kecil itu. Pesawat mendarat darurat akibat pecah ban karena ditembak orang yang diduga anggota kelompok separatis.

"Di pesawat menampung anggota Brimob yang selesai bertugas," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kompleks PTIK, Jakarta, Sabtu (17/6/2017).

Anggota Brimob Polri tersebut baru saja kembali dari tugas pengamanan pemungutan suara ulang di suatu wilayah di Papua. Setyo menduga pelaku penembakan telah mengintai pesawat beserta isinya sejak mulai lepas landas hingga hendak mendarat.

"Jadi kelihatannya memang pesawat ini sudah diarah, sudah ditarget," kata Setyo.

Lihat juga: Pesawat Susi Air Pilatus PK-BVC Mendarat Darurat karena Ditembak

Gangguan pada pesawat sudah dirasakan sejak masih di udara. Setelah mendarat darurat dan dilakukan pengecekan, terdapat dua bekas tembakan di bagian roda dan badan pesawat. Diduga pelakunya adalah kelompok separatis yang sengaja mengincar senjata polisi.

"Ada kelompok-kelompok yang memang sudah diidentifikasi. Tapi kami perlu cek lagi," kata Setyo.

Peristiwa itu berawal sekitar pukul 08.50 WIT, pesawat Pilatus PK-BVC terbang dari Mulia menuju Distrik Lumo. Pada pukul 9.20 Wit, pesawat Pilatus PK-BVC kembali mendarat di Bandara Mulia. Namun saat landing, sekitar 300 meter dari apron, pilot mematikan mesin pesawat karena ban kanan kempis.

Kemudian dengan bantuan aparat keamanan dan masyarakat, pesawat bisa didorong menuju tempat parkir di apron.

Baca juga: AirNav Indonesia Selidiki Ketinggian Pesawat Susi Air yang Ditembak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com