Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU dan Bawaslu Wajib Rekrut Penyelenggara Pemilu yang Netral

Kompas.com - 29/05/2017, 19:28 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kode Inisiatif Veri Junaidi mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menjaring calon penyelenggara pemilu di level provinsi hingga kabupaten/kota yang profesional dan netral.

Terlebih, KPU dan Bawaslu dalam waktu dekat sudah harus menyiapkan tahapan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018, sekaligus Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Legislatif 2019 mendatang.

"Kehadiran penyelenggara pemilu itu, akan memegang kunci keberhasilan penyelenggaraan Pilkada Serentak dan Pemilu Nasional 2019 nanti," kata Veri di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017).

(Baca: Penyelenggara Pemilu Ad hoc Disarankan Diisi Kaum Muda)

Oleh karena itu, kata Veri, proses rekrutmen penyelenggara pemilu harus menjadi perhatian sangat serius, demi menghasilkan orang-orang yang mumpuni.

"Sosok penyelenggara yang profesional dan netral menjadi catatan penting. Hal itu berdasarkan pencermatan dan analisa terhadap putusan-putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sepanjang tahun 2016," kata dia.

Veri mengungkapkan, dari 136 permohonan yang masuk ke DKPP sebagai respon penyelenggaraan pilkada serentak 2015 lalu, yang berasal dari 264 daerah, dengan jumlah teradu 598 orang.

(Baca: JPPR: Belum Ada Jaminan Partai Akan Independen kalau Jadi Penyelenggara Pemilu)

Kata Veri, 158 orang terbukti tidak profesional dan 28 orang tidak netral serta 20 orangnya terlibat konflik internal.

"Khusus untuk soal profesionalitas yang paling banyak dilanggar oleh KPU Kabupaten/Kota sementara soal netralitas adalah Panwaslu," kata Veri.

Tak berbeda dengan putusan DKPP, kata Veri, dari analisa terhadap permohonan sengketa pilkada 2017 di Mahkamah Konstitusi juga sama. Masalah netralitas dan profesionalitas penyelenggara juga menjadi faktor atau dalil yang banyak dimunculkan oleh para pihak.

Kompas TV Menteri Dalam Negeri RI Tjahajo Kumolo menyatakan terjadi pembengkakan dana penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com