JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sepakat untuk berfokus pada putaran kedua pilkada serentak 2017.
Meski belum ditetapkan secara resmi oleh KPU, pilkada DKI Jakarta berpotensi menjadi satu-satunya daerah yang masuk ke putaran kedua.
"Dalam waktu dekat kami sepakat akan memberi perhatian khusus pada ronde kedua Pilkada DKI Jakarta. Apalagi masalah ini pusat perhatian nasional," kata Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie di kantor DKPP, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Jimly menyebutkan, KPU dan Bawaslu telah mencatat berbagai masalah yang ditemukan.
Masalah itu di antaranya seperti pelanggaran pemungutan suara yang mengakibatkan pemilihan ulang di dua tempat pemungutan suara (TPS), yakni TPS di Utan Panjang, Kemayoran, dan TPS 29 Kalibata Jakarta Selatan.
Menurut Jimly, pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan dijadikan sebagai proyek percontohan untuk meningkatkan partisipasi. DKPP, kata dia, akan membantu menyosialisasikan persiapan administrasi bagi pemilih.
"Kami akan bantu kampanye sosialisasi, mempersiapkan administrasinya. Lalu para pemilih kami gerakkan supaya ikut menggunakan hak pilihnya," ucap Jimly.
Dengan begitu, Jimly berharap tejadi peningkatan partisipasi pemilih pada pilkada.
Saat pemilihan suara yang berlangsung pada Rabu (15/2/2017) partisipasi pemilih baru mencapai 74,2 persen. Sedangkan KPU menargetkan partisipasi sebesar 77,5 persen.