Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putaran Kedua Pilkada DKI, PDI-P Harap Penyelenggara Pemilu Netral

Kompas.com - 06/03/2017, 18:48 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah DKI Jakarta dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Jakarta dapat bersikap netral pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Pilkada DKI Jakarta merupakan satu-satunya daerah yang melangsungkan putaran kedua pada pilkada serentak 2017.

"Menjalankan secara langsung pemilu yang umum bebas, rahasia, demokratis, jujur dan adil ini tanggung jawab dari KPUD. Sehingga Bawaslu juga kami harapkan melakukan pengawasan," kata Hasto di DPP Nasdem, Jakarta, Senin (6/3/2017).

Hasto menyoroti banyaknya masyarakat yang tidak dapat mengunakan hak pilih pada putaran pertama pada Rabu (15/2/2017).

Menurut Hasto, banyak pendukung Ahok-Djarot yang tidak mendapatkan kesempatan menggunakan hak politik.

"Banyak pendukung kami yang tidak bisa memilih pukul 13.00 WIB secara serentak. Meskipun banyak antrean, di TPS kemudian ditutup. Padahal begitu banyak antrean yang terjadi," ucap Hasto.

Hasto menuturkan, terdapat persepsi di masyarakat mengenai adanya ketidaknetralan KPUD DKI Jakarta.

Hal itu terlihat dari perbedaan jumlah pemilih yang menggunakan kartu identitas atau surat keterangan dengan surat keterangan yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta.

(Baca juga: Ketua KPUD DKI: Warga yang Mengaku Tak Masuk DPT, Ternyata Terdaftar)

Jumlah pemilih yang menggunakan surat keterangan dan kartu identitas sebanyak 237.003 orang. Sedangkan terdapat 84.591 surat keterangan yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta.

"Ada surat keterangan yang berbeda antara data kependudukan dengan data yang tercatat di dalam hasil rekapitulasi suara dan itu di atas 8.000. Tentu saja itu hasil catatan serius. Kami berikan kepercayaan KPUD agar menepes persepsi negatif ," ujar Hasto.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah adanya salah paham antara dirinya dengan pihak KPUD, saat rapat pleno penetapan pilkada Jakarta putaran kedua. Djarot mengaku dirinya datang lebih awal dari undangan yang dijadwalkan oleh KPU DKI Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com