Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Panglima TNI Membacakan Puisi di Rapimnas Golkar...

Kompas.com - 22/05/2017, 17:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan sejumlah tantangan dan peluang menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global.

Hal itu disampaikannya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Balikpapan, Senin (22/5/2017).

Salah satu ancaman tersebut adalah masalah kependudukan.

Gatot menambahkan, Indonesia yang diakui dunia sebagai 'the winning region' berpotensi menjadi tujuan migrasi penduduk pada masa depan.

"2020 diperkirakan enam juta orang akan bermigrasi, (itu baru) dari subsahara saja, yang kekeringan," kata Gatot, Senin.

Ia juga memaparkan perkiraan peta migrasi penduduk, yakni penduduk Amerika Selatan ke Amerika Utara; Afrika Tengah dan Utara menuju Eropa; serta dari Asia Selatan ke Eropa dan Australia.

Namun, kebijakan negara-negara tujuan migrasi tersebut saat ini justru seolah berupaya menangkal masuknya para migran tersebut.

Misalnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin membangun tembok batas antara Amerika dan Meksiko.

Eropa menutup gelombang pengungsi imigran dan Australia menyerukan untuk menghentikan pengungsi dan migran ilegal untuk masuk ke daerahnya.

Indonesia, kata Gatot, sangat berpotensi menjadi negara "pelarian" dari para migran tersebut.

"Sangat mudah. Pulau-pulau kita banyak. Ini sangat berbahaya. Dampak migrasi penduduk," tutur pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah itu.

Ancaman tersebut dinilainya sangat berbahaya dan sudah pernah terjadi di masa lalu. Misalnya, pada masyarakat suku Aborigin dan Indian yang kini hampir punah.

Sebuah puisi pun dibacakannya untuk menggambarkan suasana kebatinan dari ancaman tersebut. Puisi yang dibacakan berjudul 'Tapi Bukan Kami Punya' karya Denny JA.

Beberapa penggal puisi tersebut dibacakannya. Berikut penggalan puisi Denny JA yang dibacakannya:

"Sungguh Jaka tak mengerti, mengapa ia dipanggil ke sini. Dilihatnya Garuda Pancasila, tertempel di dinding dengan gagah. Dari mata burung Garuda, ia melihat dirinya. Dari dada burung Garuda, ia melihat desa. Dari kaki burung Garuda, ia melihat kota Dari kepala burung Garuda, ia melihat Indonesia."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com