Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Senior LIPI: Pilkada DKI Jakarta, Pilkada yang Tidak Sehat

Kompas.com - 03/05/2017, 18:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemungutan suara sudah selesai, hasilnya pun sudah diketahui. Namun, proses demokrasi Pilkada DKI Jakarta hingga saat ini masih menjadi bahan diskusi di berbagai ruang publik.

Peneliti senior bidang perkembangan politik nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sri Yanuarti menilai, Pilkada DKI Jakarta adalah Pilkada yang tidak sehat. Ada beberapa alasan yang membuat Sri sampai pada kesimpulan tersebut.

Sri mengatakan, ada tiga persoalan penting dalam Pilkada DKI Jakarta yaitu penggunanaan kapitalisasi isu-isu identitas, penggunaan media massa atau media sosial dalam melakukan politisasi pemenangan calon atau kandidat, serta masalah keamanan.

"Menurut saya kait-mengait antara proses kapitalisasi isu-isu agama, politisasi politik identitas, dan ketidaktegasan dari aparat keamanan dalam memberikan assesment tentang penggunaan mobilisasi massa pada masa kampanye. Ini tidak pernah terjadi pada Pilkada ataupun pemilu-pemilu sebelumnya," kata Sri di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

(Baca: Hasil Final "Real Count" KPU: Anies-Sandi 57,95%, Ahok-Djarot 42,05%)

Sri mencontohkan mobilisasi massa besar-besaran ke ibu kota terjadi pada waktu kurang dari sepekan hari pemungutan suara. Tentu saja, kata dia, demo besar-besaran tersebut secara psikoilogis memberikan intimidasi. Parahnya lagi, imbuh Sri, demo tersebut dicampur dengan ujaran kebencian.

"Seperti yang memilih Ahok tidak akan disholatkan dan sebagainya. Kapitalisasi yang semacam itu menjadikan Pilkada DKI ini menjadi Pilkada yang menurut saya tidak sehat," kata Sri.

Kompas TV Karangan bunga kerap kali diartikan sebagai cara lain untuk mengungkapkan perasaan hati si pemberi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com