JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Dede Yusuf memperkirakan, keramaian yang terjadi selama Pilkada DKI Jakarta berpotensi kembali terulang dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
Pilkada Jabar menjadi salah satu yang disoroti untuk Pilkada serentak gelombang ketiga.
Selain itu, Jabar juga dinilai mampu mendulang suara signifikan bagi partai dengan jumlah penduduk yang besar.
(baca: Desy Ratnasari Siap jika Diusung untuk Pilkada Jabar)
"Berkaca dengan ramainya Pilkada DKI, ramai-ramainya akan bergeser ke Jabar. Karena koalisinya kurang lebih sama," ujar Dede di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/4/2017).
"Jumlah penduduk Jabar kan sekarang 57 juta. Artinya pemilih bisa lebih dari 35 juta. Bisa dihitung cost kira-kira berapa. Pasti ada pertarungan gajah-gajah besar," sambung mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu.
Ia berharap, meski keramaian Pilkada DKI berpotensi pindah ke Pilkada Jabar, namun diharapkan isu-isu SARA tak lagi terbawa.
(baca: PDI-P Ingin Majukan Kader Muda di Pilkada Jabar 2018)
Sebab, Dede menilai, karakteristik penduduk Jabar berbeda dengan karakteristik penduduk DKI yang cenderung memiliki kemajemukan tinggi.
"Kalau Jabar ini boleh dikatakan tidak begitu tinggi seperti di Jakarta. Jadi sebaiknya jangan bawa isu. Kalau perlu bawa program, gagasan dan pikiran," tuturnya.
Adapun nama Dede menjadi salah satu yang digadang-gadang dipersiapkan Demokrat untuk maju ke Pilgub Jabar. Namun, Dede mengaku belum mendapat instruksi dari partai.
"Saya kan selalu ditanya siap atau enggak, saya bilang istikhoroh," kata Dede.