Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Freeport Ditembaki Polisi, Presiden KSPSI Lapor Jokowi

Kompas.com - 24/04/2017, 10:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang menembaki buruh Freeport di Papua, beberapa waktu lalu.

"Bagi kami, peristiwa penembakan sangat sangat miris sekali," ujar Andi melalui keterangan persnya, Senin (24/4/2017).

Andi mengaku, pascaperistiwa itu, dirinya langsung berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo. Ia melapor apa yang telah dilakukan Polri di Papua.

"Saya juga sudah langsung melaporkan kejadian itu ke Presiden Jokowi. Karena buruh KSPSI juga merupakan relawan buruh Jokowi yang sangat militan dalam Pilpres lalu," ujar Andi.

Selain Presiden, Andi juga menghubungi Komnas HAM dan organisasi buruh dunia ILO untuk turut andi dalam perkara tersebut.

Rencananya, KSPSI akan menggelar aksi solidaritas bagi para korban. Aksi solidaritas itu akan digabungkan dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau 'May Day' 1 Mei 2017.

Kronologi

Andi menjelaskan, peristiwa penembakan berawal dari aksi dukungan dua ribuan buruh terhadap Pimpinan Unit Kerja PT Freeport Sudiro yang menjadi terdakwa dalam persidangan perkara dugaan penggelapan di Pengadilan Negeri Timika, 20 April 2017 lalu.

"Ribuan buruh kami menjamin agar hakim menangguhkan penahanan karena kondisi kesehatan Sudiro. Tapi hakim tidak memberikan kesempatan," ujar Andi.

Salah seorang pengacara Sudiro Petrus Selestinus juga menambahkan, keputusan hakim mengembalikan Sudiro ke ruang tahanan menyulut emosi massa buruh sehingga perang mulut antara massa buruh dengan polisi yang berjaga tidak terhindarkan.

"Ada yang menyulut emosi lagi dengan melemparkan batu mengenai kaki Kapolres Timika. Inilah yang menyulut kemarahan aparat dengan melepaskan tembakan yang diarahkan ke massa, bukan ke udara," ujar Petrus.

Tercatat, ada enam buruh yang terluka akibat terkena tembakan. Mereka masing-masing bernama Andri Santoso, Sakarias, Puguh Prihandono, Wibowo, Faisal dan Zainal Abidin.

"Beruntung tidak ada korban meninggal dunia. Mereka lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pertama," ujar Petrus.

Kepala Polda Papua Irjen Paulus Waterpau belum mengonfirmasi peristiwa tersebut. Ponselnya tidak aktif saat Kompas.com hendak mengonfirmasi peristiwa tersebut.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes (Pol) Martinus Sitompul, hingga Senin pagi, juga belum merespons pertanyaan wartawan atas peristiwa penembakan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com