Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan di Balik Pertemuan Wapres AS dan Tokoh Lintas Agama di Istiqlal

Kompas.com - 20/04/2017, 16:57 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence bertemu sejumlah tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017).

Pence tiba sekitar pukul 14.00 WIB setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sebelum berdialog dengan tokoh lintas agama, Pence sempat berkeliling di dalam Masjid didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.

Sayangnya, awak media tidak diperbolehkan meliput momen pertemuan tersebut.

(Baca: Wapres Jusuf Kalla dan Mike Pence Tak Bahas Freeport)

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan, acara tersebut digelar untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Masjid Istiqlal merupakan simbol pluralisme di Indonesia.

Menurut Yenny, belum banyak yang menyadari bahwa Masjid Istiqlal telah menjadi tempat bertemu para tokoh dari berbagai latar belakang agama, termasuk saat menerima tamu kenegaraan.

"Sebenarnya pertemuan ini kan melestarikan kebiasaan yang sudah berlangsung lama di Masjid Istiqlal sebagai sebuah simbol pluralisme," ujar Yenny saat ditemui usai pertemuan.

"Dari letaknya yang berdampingan dengan Katedral saja sudah jelas," ucapnya.

Alasan lainnya, kata Yenny, Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Selain itu Istiqlal juga masuk dalam daftar masjid terbesar di dunia, setelah Masjidil haram dan Masjid Nabawi.

(Baca: Bertemu Mike Pence, Wapres Minta Penjelasan soal ?"American First")

"Alasan lainnya ya Masjid Istiqlal ini kan masjid terbesar se-Asia Tenggara dan masuk dalam daftar masjid besar di dunia," kata Yenny.

Selain Yenny, hadir tokoh-tokoh lintas agama lainnya, yakni Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo, Ketua PGI Pendeta Henriette T. Hutabarat-Lebang, tokoh Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dan ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.

Hadir pula perwakilan dari Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Perwakilan umat Buddha Indonesia dan perwakilan Konghucu.

Kompas TV Presiden Jokowi Sambut Wapres AS di Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com