Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit, M Saleh Batal Kembali Jabat Pimpinan DPD

Kompas.com - 04/04/2017, 19:44 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Mohammad Saleh merelakan tampuk kepemimpinannya diserahkan kepada Oesman Sapta Odang.

Oesman Sapta dipilih sebagai Ketua DPD dalam rapat paripurna DPD, Selasa (4/4/2017) dini hari.

"Semua proses politik sudah berjalan, Pak Oesman sudah terpilih sebagai ketua, saya selaku orang yang digantikan memberikan ucapan selamat saya menghormati proses itu," kata Saleh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa malam.

Saleh sebetulnya telah diproyeksikan kembali maju sebagai pimpinan DPD. Ia masuk dalam paket pimpinan yang disodorkan bersama Oesman Sapta dan Nono Sampono.

(Baca: Anggota DPD Ini Beberkan Manuver Oesman Sapta untuk Jadi Ketua)

Namun, karena sakit ia tak bisa menghadiri rapat paripurna pemilihan pimpinan DPD, Selasa dini hari.

Meski begitu, Saleh mengaku dirinya telah diberi kabar bahwa posisi pimpinan yang seharusnya untuk dia dialihkan kepada Darmayanti Lubis.

"Karena saya berhalangan hadir jadi tidak bisa mencalonkan. Kan sakit," tutur Senator asal Bengkulu itu.

Penunjukan Oesman Sapta dan dua pimpinan lainnya menuai pro-kontra. Pasalnya, Mahkamah Agung telah membatalkan Tata Tertib Nomor 1/2016 dan 1/2017 yang mencantumkan masa jabatan pimpinan DPD 2,5 tahun.

Namun, DPD pada Selasa siang kembali mengeluarkan perubahan aturan melalui Tata Tertib Nomor 3 Tahun 2017.

Selesai mengesahkan tata tertib baru, kemudian mereka melakukan aklamasi ulang untuk menunjuk Pimpinan Baru.

(Baca: Demi Sahnya Kepemimpinan Oesman Sapta, DPD Buat Tatib Baru Lagi)

Hasilnya pun sama seperti paripurna tadi malam. Atas dasar itu, maka pemilihan pimpinan baru dianggap sah.

Karena tata tertib yang baru disahkan sudah mengakomodasi pasal-pasal yang dibatalkan oleh MA.

"Ya sudah, proses politik sudah berjalan, mau enggak mau. Sebuah realita yang mesti kita terima, realitas politik," kata Saleh.

"Show must go on. Pelantikan Ketua DPD Pak OSO," sambungnya lalu melangkah menuju ruang sidang paripurna untuk menghadiri pelantikan pimpinan baru.

Kompas TV Ketidakjelasan Pelantikan Pimpinan DPD Baru

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com