Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jokowi Minta Anggaran Pendidikan Tak Dihabiskan?

Kompas.com - 04/04/2017, 15:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar anggaran pendidikan tidak diserap 100 persen.

Jokowi meminta ada anggaran yang disisihkan sebagai dana abadi.

"Untuk memanfaatkan alokasi 20 persen anggaran pendidikan secara tepat guna, saya minta dibentuk dana abadi," ujar Jokowi, dalam pembukaan sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (4/4/2017).

"Kan anggaran pendidikan itu buanyak sekali dan yang saya lihat, saya buka, terlalu rutinitas sehingga saya minta dibentuk dana abadi pendidikan," lanjut dia.

Presiden tak ingin jika penyerapan anggaran untuk sesuatu yang tak tepat sasaran.

Lebih baik anggaran pendidikan dibuat tepat sasaran dan disisihkan untuk kepentingan yang lebih besar.

Berdasarkan perhitungan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, nilai dana abadi Indonesia pada 2030 mendatang jika dari sekarang mulai dilakukan penyisihan, mencapai Rp 400 triliun.

"Ini investasi besar untuk anak dan cucu kita nanti. Jadi saya kira ini harus dimulai. Dana abadi ini bertujuan mengelola dana investasi pendidikan bagi negerasi mendatang," ujar Jokowi.unt

Meski demikian, Jokowi berharap dana abadi itu bukan untuk sekolah tingkat dasar, menengah atau tinggi.

Dana abadi pendidikan diperuntukkan bagi program pasca-sarjana hingga program doktor pelajar Indonesia di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com