Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Australia Siapkan Kerja Sama Telusuri Aliran Dana Terorisme

Kompas.com - 01/02/2017, 12:28 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Australia terkait upaya pemberantasan tindak pidana terorisme.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, kerja sama tersebut difokuskan pada pertukaran teknologi dan pengalaman kedua negara dalam menelusuri aliran dana terorisme.

"Kita tahu terorisme tidak mengenal batas negara dan memerlukan dana besar untuk melakukannya. Kami berharap dengan memutuskan jalur keuangan, jalur pembiayaan, mereka tidak dapat melaksanakan aktivitas dengan baik," ujar Wiranto usai menjadi pembicara kunci diseminasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di kantor PPATK, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017).

(Baca: Terorisme Diusulkan Menjadi Kejahatan Luar Biasa)

Wiranto menuturkan, selama ini pemerintah sudah banyak menemukan aliran dana yang mencurigakan dan diduga digunakan untuk membiayai jaringan kelompok teroris.

Dana tersebut tidak hanya berasal dari satu sumber saja. "Dana bisa dari mana saja. Teroris dapat dari mana saja, harus kita potong (aliran dananya)," kata Wiranto.

Pada kesempatan yang sama Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan, kerja sama dengan Australia menjadi kesempatan untuk meningkatkan Kapasitas PPATK dan mempelajari modus aliran dana sekaligus mencari cara menanggulanginya.

Menurut Kiagus, Australia telah menerapkan Financial Technology yang jauh lebih berkembang untuk melacak aliran dana terorisme.

(Baca: Pembahasan RUU Terorisme Diusulkan Terbuka untuk Publik)

"Salah satu tujuan kerja sama ini dalam rangka meningkatkan kapasitas PPATK dan belajar modus-modus cara mengatasinya. Mereka sudah menerapkan Fintech dan cyber Crime. Nah kami mau belajar bagaimana mereka melaksanakan itu," ujar Kiagus.

Kerja sama antara Indonesia dan Australia di bidang Financial Technology tersebut akan menjadi salah satu poin yang dibicarakan dalam The 3rd Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting on Law and Security.

Pertemuan bilateral itu diselenggarakan oleh Kemenko Polhukam pada Kamis (2/2/2017) di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat.

Kompas TV Garis Batas Politik Identitas- Satu Meja

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com