Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Minta Pemda Terlibat Tangkal Hasutan ISIS

Kompas.com - 24/01/2017, 16:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, banyaknya warga negara Indonesia yang bertolak ke Suriah dan bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), harus menjadi perhatian khusus semua pihak.

Terakhir, sebanyak 17 WNI dideportasi dari Turki saat transit menuju Suriah.

Rikwanto menekankan keterlibatan pemerintah daerah untuk mencegah warga negara terhasut oleh kelompok militan. 

"Kita harapkan pemerintah daerah ikut berkiprah juga dengan kepolisian dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), untuk bagaimana warganya tidak terhasut," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

(Baca: Polisi: 17 WNI yang Hendak ke Suriah Korban Iming-iming ISIS)

Rikwanto mengatakan, perekrut memiliki beragam cara untuk membujuk WNI agar bersedia pindah ke Suriah.

Orang-orang yang terbujuk pun tak semata-mata ingin bergabung dengan ISIS, tapi ada juga yang ingin memperbaiki kondisi ekonomi.

Rikwanto mengatakan, banyak dari mereka menerima informasi yang salah soal ISIS. Mereka dijanjikan kehidupan layak yang berlandaskan ajaran Islam di sana.

Namun, kenyataannya, mereka dipersiapkan untuk berperang.

"Peran serta Forkominda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) diharapkan aktif untuk mereka bisa dicegah berangkat ke Suriah dan dicegah untuk masuknya informasi-informasi yang tidak benar tentang Suriah atau ISIS itu," kata Rikwanto. 

(Baca: Polisi Telusuri Sponsor Keberangkatan 17 WNI ke Suriah)

Modus menghasut pun bermacam-macam. Biasanya para perekrut membujuk korban lewat media sosial dan komunikasi tatap muka.

Untuk kasus 17 WNI yang dideportasi beberapa hari lalu, polisi akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah di mana mereka tinggal.

Pemerintah daerah diharapkan bisa menjemput ke-17 WNI yang saat ini berada di Dinas Sosial DKI Jakarta di Rutan Pondok Bambu, untuk dikembalikan ke keluarga masing-masing.

"Kita harapkan Pemda setempat membina mereka-mereka yang sudah terlanjur terhasut untuk mau berangkat ke ISIS lewat Turki," kata Rikwanto.

Kompas TV Polisi Dalami Dugaan 17 WNI Terlibat Kelompok ISIS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Nasional
Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Nasional
Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Nasional
Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Nasional
PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

Nasional
Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com