Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: 17 WNI yang Hendak ke Suriah Korban Iming-iming ISIS

Kompas.com - 24/01/2017, 15:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, ke-17 warga negara Indonesia yang dideportasi otoritas Turki saat hendak bertolak ke Suriah merupakan korban bujuk rayu perekrut.

Mereka dijanjikan menjadi warga ISIS dan menjalani kehidupan yang baru di Suriah.

"Mereka ini menjadi korban iming-iming pihak tertentu terkait ISIS. Mereka akan hidup berdasarkan syariat islam," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Perekrut membujuk korban melalui telepon maupun media sosial. Rikwanto mengatakan, para korban terbujuk untuk menjadi simpatisan ISIS karena tidak mengetahui apa yang akan mereka hadapi di sana. Mereka tak tahu jika ada perang yang bergejolak di Suriah.

(Baca: Polisi Telusuri Sponsor Keberangkatan 17 WNI ke Suriah)

"Sesampai di Turki mereka akan ditampung di tempat-tempat tersembunyi di apartemen tersembunyi. Pada waktu aman, akan disusupkan ke Suriah," kata Rikwanto.

Motif WNI berangkat ke Suriah pun beragam. Ada yang ingin mencari pekerjaan di sana, ada pula yang ingin "berjihad" bersama ISIS.

Saat mendarat di Indonesia pada Minggu (22/1/2017), ke-17 orang itu langsung diperiksa polisi.

Dari pemeriksaan diketahui bahwa mereka direkrut oleh seseorang berinisial AM. Saat ini AM masih menjadi incaran polisi.

Karena tidak terbukti terkait dengan jaringan teroris tertentu, maka ke-17 WNI itu dilepaskan dan ditampung di Dinas Sosial.

(Baca: Polisi Masih Dalami Keterkaitan 17 WNI yang Dideportasi dengan ISIS)

"Mereka saat ini sudah kita serahkan ke Dinas Sosial di Pondok Bambu untuk dilakukan pembinaan," kata Rikwanto.

Kompas TV Polisi Dalami Dugaan 17 WNI Terlibat Kelompok ISIS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com