JAKARTA, KOMPAS.com - Dilantiknya Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto diyakini dapat memperlancar komunikasi antara TNI AU dan Pemerintah. Hal ini tidak lepas dari kedekatan pribadi Hadi dengan Presiden Joko Widodo.
Kondisi itu dinilai positif, sebab proses pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan lancar.
"Dia kan sudah kenal Pak Jokowi lama dari 2010-2011, dia Danlanud di sana (Solo), Sesmilpres kalau enggak salah," kata Anggota Komisi I Bobby Adhityo Rizldi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/1/2017).
"Jadi secara kedekatan hubungan itu mungkin lebih mempermudah komunikasi dibandingkan KSAU sebelumnya," sambungnya.
(Baca: Marsekal Hadi Tjahjanto Resmi Jabat KSAU)
Hadi, kata Bobby, memiliki sejumlah pekerjaan rumah besar yang menjadi polemik di TNI AU dalam beberapa waktu terakhir. Misalnya, terkait pembelian helikopter August Westland 101, pergantian F5 Tiger menjadi Sukhoi, hingga pembaruan alutsista.
"Karena terakhir banyak kejadian pesawat Hercules jatuh tiba-tiba. Itu PR besar KSAU ini yang sepertinya lebih mudah berkomunikasi dengan presiden," kata Politisi Partai Golkar itu.
Dengan komunikasi yang diprediksi berjalan lebih baik itu, ia berharap kehebohan-kehebohan yang menghabiskan energi, seperti pembelian helikopter VVIP untuk Presiden bisa diminimalisasi.
"Kalau ada komunikasi yang baik dengan presiden, sehingga hal-hal yang perlu perubahan cepat tanpa menimbulkan polemik bisa diselesaikan dengan lebih cepat, efisien, efisien, efektif," kata dia.