Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Banyak Bentuk Badan Baru, Wiranto Klaim Tak Pakai APBN

Kompas.com - 11/01/2017, 13:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah belakangan banyak membentuk sejumlah lembaga dan badan baru, mulai dari Unit Kerja Pemantapan Pancasila, Dewan Kerukunan Nasional, dan Badan Siber Nasional.

Berapa dana yang dianggarkan untuk lembaga baru tersebut?

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan bahwa pembentukan lembaga itu tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebab, personil lembaga tersebut diambil dari kementerian dan lembaga yang sudah ada selama ini.

"Enggak pakai APBN kok itu. Itu sudah fingsional, cuma disingkronkan ke dalam satu kegiatan sehingga masing-masing kementerian dan lembaga tinggal mengirimkan saja personilnya kemudian dalam rangka singkronisasi dan harmonisasi maka dilaksanakan suatu kegiatan," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/11/2017).

(Baca: Soal Pembentukan Badan Siber Nasional, Kabinet Jokowi Masih "Terbelah")

Oleh karena itu, Wiranto memastikan anggaran negara tidak terbebani dengan pembentukan lembaga baru itu. Justru, lembaga baru tersebut bertujuan membuat sumber daya manusia yang ada di pemerintahan saat ini lebih tersinkronisasi.

"Sebenarnya itu dalam rangka mensingkronkan dan membuat kegiatan secara komprehensif," ucap Wiranto.

Dewan Kerukunan Nasional dibentuk untuk menyelesaikan masalah di tengah masyarakat melalui musyawarah mufakat sebelum masuk ke jalur hukum. Wiranto sebelumnya menyebut bahwa pembentukan Dewan Kerukunan Nasional telah disetujui oleh Presiden Jokowi.

 

(Baca: Kerancuan Seputar Pembentukan Dewan Kerukunan Nasional)

Sementara Badan Siber Nasional dibentuk pemerintah untuk menangkal informasi yang tidak akurat dan hoax di internet. Badan ini juga berfungsi menangkal informasi yang bersifat penyebaran paham radikalisme.

Sedangkan Unit Kerja Pemantapan Pancasila akan membantu Presiden Jokowi dalam mengoordinasikan, mensinkronkan, dan mengendalikan pelaksanaan ideologi Pancasila di tengah masyarakat.

Kompas TV Kapolri: Ada "Cyber Troops" di Medsos untuk Provokasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com