Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Kantongi 44.507 Data Anak Yatim Piatu yang Akan Terima KIP

Kompas.com - 04/01/2017, 19:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sudah mengantongi data anak yatim piatu di seluruh Indonesia yang akan menerima Kartu Indonesia Pintar.

Muhadjir mengatakan, begitu ada instruksi dari Presiden Joko Widodo bahwa semua anak yatim harus menerima KIP, Kemendikbud segera melakukan pendataan di seluruh panti asuhan di Indonesia.

"Ada 44.507 yatim piatu seluruh indonesia yang nanti akan mendapat Kartu Indonesia Pintar," kata Muhadjir di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2017).

Mendikbud mengatakan, selama ini banyak anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan dan tidak lagi masuk ke dalam daftar kartu keluarga kerabatnya.

Akibatnya, banyak anak yatim piatu usia sekolah yang tidak terdata.

Di Jawa Timur misalnya, kata dia, ada 6416 anak yatim piatu. Namun, yang mendapat KIP baru 854 atau hanya 13 persen.

Muhadjir mengatakan, Kemendikbud tinggal melakukan pencetakan kartu. Setelah kartu dicetak, maka akan siap didistribusikan.

"Ini kan sudah by name by address. Nanti setelah didistibusikan semuanya kami mohon Pak Presiden untuk mencanangkan secara nasional," ucap Muhadjir.

Muhadjir menargetkan, pencanangan oleh Jokowi sudah bisa dilakukan pada bulan Februari mendatang.

Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk memperluas distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP).

(Baca: Jokowi Minta Anak Yatim Dapat Kartu Indonesia Pintar)

Ia meminta agar kartu yang bertujuan membantu anak tidak mampu untuk bersekolah itu juga dibagikan khusus untuk anak yatim piatu.

"Tadi malam saya telepon menteri pendidikan kebudayaan agar Kartu Indonesia Pintar bisa diberikan kepada semua anak yatim yang ada di negara kita dan segera ini bisa kita mulai," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2017).

Kompas TV Jokowi Ingin Anak Yatim Dapat Kartu Indonesia Pintar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com