Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Klaim Distribusi Kartu Indonesia Pintar Hampir Tuntas

Kompas.com - 30/09/2016, 07:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad mengklaim, distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) hampir tuntas.

Berdasarkan laporan dari jasa pengiriman KIP, sebanyak 17.067.951 atau 95,2 persen fisik KIP telah diterima rumah tangga sasaran (RTS).

Data itu diambil per 28 September 2016.

Namun, ia mengakui, ada sejumlah hambatan. Sebanyak 765.193 (4,3 persen) kartu masih dalam proses pengiriman.

Selain itu, terdapat 94.164 (0,5 persen) kartu dikembalikan oleh penerima.

"Pengembalian terjadi karena penerima tidak dikenal, sudah pindah dan meninggal dunia. Ada pula penerima yang menolak karena merasa sudah mampu atau sudah lulus sekolah," ujar Hamid, seperti dikutip dari siaran resmi Kemendikbud, Jumat (30/9/2016).

Sementara itu, Kemendikbud masih terus menerima laporan soal peserta didik yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan KIP.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sebanyak 10.793.830 peserta didik telah mendaftarkan diri ke sekolah.

Mereka adalah peserta didik penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS), dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Hamid berpesan, peserta didik yang membutuhkan KIP agar segera mendaftarkan diri ke sekolah masing-masing.

"Bagi siswa/i yang belum mendapatkan KIP tapi merasa layak mendapatkan, dapat menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) sebagai syarat pendaftaran penerima KIP di Dapodik," ujar Hamid.

Catatan Kemendikbud, masih ada sekitar 8,6 juta peserta didik di Indonesia yang belum mendapatkan KIP.

Kemendikbud juga berkomitmen dengan bank penyalur dana KIP untuk mempercepat proses pencairan.

Caranya, dengan menambah jam layanan dan loket layanan. Kedua bank itu juga diminta 'jemput bola'.

Maksudnya, menyambangi daerah-daerah terpencil yang belum mempunyai infrastruktur pencairan dana KIP.

"Bank mesti juga memfasilitasi pencairan kolektif bagi daerah yang memang sudah memenuhi kriteria," ujar Hamid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com