Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Oesman Sapta: Kalau Terpancing dan Terjadi Konflik, Masyarakat yang Rugi

Kompas.com - 14/11/2016, 19:04 WIB
advertorial

Penulis

Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan dilakukan serentak di berbagai daerah, bangsa Indonesia menghadapi ancaman nyata dari dalam negeri, yaitu konflik antar masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR Oesman Sapta dalam sambutannya pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di aula pertemuan kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh (14/11/2016).

Bahkan, lanjut Oesman, bahaya dari ancaman ini melebihi bahaya narkoba. Karenanya masyarakat harus mewaspadai sinyal-sinyal potensi konflik yang didahului oleh provokasi. Provokasi ini biasanya dengan membawa-bawa suku, agama, dan ras dengan maksud untuk mengadu domba antar rakyat.

"Seluruh rakyat harus sadar itu jangan terpancing, sebab kalau sampai terpancing dan terjadi konflik besar yang rugi adalah masyarakat itu sendiri,” jelasnya.

Konflik ini pada akhirnya akan mengganggu kehidupan masyarakat, terutama perekonomian. Karena Investor akan susah masuk sebab merasa tidak adanya keamanan. Karena itu Oesman berharap jangan sampai ada gangguan dalam momen situasi pilkada sehingga rakyat dapat menikmati pesta demokrasi secara aman dan nyaman.

“Jika ada yang melakukan hal tidak benar seperti provokasi sehingga mengganggu dalam situasi Pilkada, baik Aceh atau di daerah, lain jangan takut serahkan kepada hukum dan perundangan yang berlaku," ungkapnya.

Sedangkan untuk bahaya narkoba, Oesman mengingatkan agar masyarakat harus lebih ketat lagi mengawasi anak-anaknya terhadap bahaya narkoba. Sebab, walaupun faktanya aparat penegak hukum sudah berhasil menyita berpuluh-puluh ton narkoba masuk ke Indonesia, sampai saat ini barang tersebut masih banyak beredar.

Selain itu, Oesman juga menjelaskan bahwa dengan pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI. Di salah satu pilarnya terdapat Pancasila sebagai benteng pertahanan bangsa ini, baik dari potensi konflik dan juga dari serbuan narkoba.

Itulah yang menjadi dasar dari usaha MPR RI mensosialisasikan nilai-nilai luruh bangsa ini. Oesman sendiri mengaku bersyukur melihat respons masyarakat sangat bagus.

“Alhamdulillah respons masyarakat terhadap upaya MPR dalam melakukan pemahaman Pancasila sangat bagus. Dan menurut saya lebih bagus lagi jika soal Pancasila ini masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia," ujarnya.

Plt Gubernur Aceh Mayjend (Purn) Soedarmo dalam kesempatan itu mengatakan sangat mengapresiasi upaya pemahaman nilai-nilai luhur bangsa seperti Pancasila ke berbagai elemen bangsa Indonesia.  Menurutnya, pemahaman Pancasila sangat strategis apalagi di saat-saat ini dalam situasi pilkada serentak yang memanas.

"Kita semua sudah paham situasi politik nasional terutama di Jakarta penuh dengan situasi yang memanas, isu-isu yang panas, dan ada upaya pemecah belah kesatuan bangsa. Pemahaman Pancasila mengingatkan semua rakyat untuk menyelesaikan semua masalah bangsa dengan musyawarah dan mengedepankan keutuhan bangsa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com