Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kabar Dua Nakhoda WNI, Kemenlu Masih Tunggu Kontak dari Penculik

Kompas.com - 10/11/2016, 16:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir menyatakan pihaknya belum bisa menindaklanjuti informasi penculikan dua WNI di Perairan Sabah, Malaysia, Sabtu (5/11/2016).

"Kami masih menunggu kontak dari penculik, ini belum bisa dikontak, nanti baru bisa bergerak kalau sudah ada kabar," kata Arrmanatha dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2016).

Namun, selain menunggu kontak dari penculik, Arrmanatha mengatakan Kemenlu secara proaktif terus berkoordinasi dengan Malaysia untuk meningkatkan keamanan di Perairan Sabah.

Salah satunya terlihat dari pertemuan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Sri Anifah Aman di Kuala Lumpur, Senin (7/11/2016).

Dalam pertemuan tersebut, Retno meminta agar Malaysia meningkatkan pengamanan di Perairan Sabah.

(Baca: ABK Asal Buton Sempat Disandera di Perairan Sabah, tetapi Dibebaskan)

Selain itu, kata Arrmanatha, Menteri Retno juga bertemu dengan para pengusaha, pemilik kapal, dan komandan pengamanan di Malaysia.

Arrmanatha mengatakan, kunjungan Menteri Retno ke Malaysia diharapkan berdampak positif lantaran pesan yang disampaikan, diterima langsung oleh otoritas keamanan di Malaysia.

"Sudah ada mekanisme dan standard operating procedure (SOP)-nya, nanti kita lihat bagaimana prosesnya dari SOP yang disepakati di Yogyakarta Mei lalu," lanjut Arrmanatha.

Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi dua warga negara Indonesia (WNI) yang diculik di Perairan Sabah, Sabtu (5/11/2016).

(Baca: Dua Nakhoda Asal Indonesia Diculik di Perairan Sabah)

Keduanya berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara. Mereka menakhodai Kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F.

Belum diketahui siapa yang menculik. "Keduanya adalah WNI bekerja secara legal di kapal penangkap ikan Malaysia," kata Arrmanatha melalui keterangan tertulis, Minggu (6/11/2016).

Kompas TV 3 ABK Sandera Abu Sayyaf Kembali Dibebaskan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Nasional
Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

Nasional
Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com