Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Nakhoda Asal Indonesia Diculik di Perairan Sabah

Kompas.com - 06/11/2016, 16:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi dua warga negara Indonesia (WNI) yang diculik di Perairan Sabah, Sabtu (5/11/2016). 

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, dua WNI yang diculik adalah nakhoda untuk dua kapal yang berbeda. Keduanya berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara. 

Mereka menakhodai Kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F. Belum diketahui siapa yang menculik. 

"Keduanya adalah WNI bekerja secara legal di kapal penangkap ikan Malaysia," kata Arrmanatha melalui keterangan tertulis, Minggu (6/11/2016). 

Menurut Arrmanatha, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi telah berkoordinasi dengan Pemerintah Malaysia terkait penculikan ini. 

Retno berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Malaysia YB Datuk Sri Anifah Aman lantaran untuk kesekian kali warga Indonesia lagi-lagi diculik di Perairan Sabah.

"Menlu menyampaikan, meminta pemerintah Malaysia untuk membantu pembebasan," ujar Arrmanatha melalui keterangan tertulis, Minggu (6/11/2016).

Retno, kata Arrmanatha, mengaku prihatin dengan berulangnya kejadian serupa di perairan Sabah.

Koordinasi juga dilakukan dengan pihak keamanan Malaysia, pemilik kapal, dan anak buah kapal yang dilepaskan kelompok tersebut.

Komunikasi tersebut dilakukan KJRI Kota Kinabalu dan KJRI Tawau untuk mendapatkan informasi lebih rinci mengenai kejadian tersebut.

Atas kejadian ini, pemerintah Indonesia mengimbau para anak buah kapal Indonesia di sabah untuk tidak melaut sementara waktu. Mereka baru diperbolehkan berlayar sampai situasi keamanan dianggap kondusif.

Peristiwa penculikan terhadap pelaut Indonesia di Sabah adalah yang kesekian kalinya. Juli lalu, tiga ABK WNI diculik oleh militan Abu Sayyaf. 

Kompas TV Pemerintah Terus Upayakan Pembebasan 2 WNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com