Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Hanura: Jadi Rancu Wiranto Bersikukuh Tetap Jadi Ketum

Kompas.com - 29/10/2016, 14:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Hanura Djafar Badjeber mempertanyakan sikap Wiranto yang bersikukuh tetap mengklaim dirinya sebagai Ketua Umum Hanura.

Menurut dia, saat ini posisi Wiranto sudah digantikan oleh Plh Ketua Umum Chairuddin Ismail.

Pergantian itu dilakukan pada 29 Juli 2016 setelah Wiranto ditunjuk sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan oleh Presiden Joko Widodo.

"Kami tetap hargai Wiranto menjadi pemersatu di Hanura. Tapi sekarang kepemimpinan sudah beralih. Kalai beliau bersikukuh jadi Ketum, kami jadi rancu," kata Djabar saat dihubungi, Sabtu (29/10/2016).

Djabar mengatakan, setelah kepemimpinan beralih ke Chairuddin, DPP Hanura pun mengirimkan surat pemberitahuan ke Kementerian Hukum dan HAM. Kemenkumham lalu menerbitkan surat Nomor: AHU 4 AHA 11 01-64A tertanggal 31 Agustus 2016.

Pada intinya surat tersebut menyatakan bahwa jabatan Ketua Umum yang semula di Jabat oleh Wiranto telah berubah menjadi Plh Ketua Umum Chairudin Ismail, sampai terbentuknya kepengurusan Definitif yang dibentuk melalui mekanisme yang ditentukan dalam AD/ART Partai Hanura.

"Makanya, jadi lucu, di satu sisi surat Depkumham sudah mencatat terjadi perubahan kepengurusan, ini yang mana sebenarnya?" tambah Djabar yang mengaku sebagai salah satu pendiri Hanura.

Kalau pun Wiranto memang tetap berstatus sebagai Ketum non aktif, Djabar pun menyoroti mengenai masalah rangkap jabatan.

Ia menegaskan bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara mengatur bahwa Menteri dilarang rangkap jabatan pengurus parpol.

Lebih tepatnya pasal 23 huruf c menyebut Menteri dilarang merangkap menjadi pengurus organisasi yang dibiayai APBN. Sementara parpol menerima bantuan dana yang berasal dari APBN.

"Jadi sebenarnya (menteri dilarang rangkap jabatan) bukan sekedar himbauan Jokowi, tapi itu Undang-undang," ucap Djabar.

Djabar mengatakan,  ia bersama sejumlah pendiri Hanura lain akan tetap mendorong pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa.

Ia mengaku sudah mengirimkan surat kepada Chairudin Ismail untuk mendorong pelaksanaan Munaslub. Namun sejauh ini belum ada tanggapan. Padahal, berdasarkan pasal AD/ART Hanura, Munaslub harus digelar selambat-lambatnya tiga bulan setelah adanya kekosongan kepemimpinan.

"Artinya hari ini sudah tepat tiga bulan sejak Plh Ketum dilantik, harusnya hari ini digelar Munaslub," ucap dia.

Hari ini, Djafar mengaku bersama sekitar 20 orang pendiri Hanura akan melakukan rapat untuk menentukan langkah selanjutnya.

Sementara, Wiranto sebelumnya menegaskan bahwa saat ini tidak ada kekosongan jabatan ketua umum karena dia tidak pernah menyatakan keluar dari keanggotaan dan melepaskan jabatan tersebut.

Menurut Wiranto, setelah menjabat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, dia telah menunjuk pelaksana harian untuk menjalankan tugas harian ketua umum.

"Saya tidak pernah meninggalkan partai. Untuk sementara izinkan saya untuk fokus pada pengabdian baru yang diperintahkan presiden, dan supaya fokus saya tidak aktif di sini, saya angkat Plh. Saya tetap ketua umum yang jabatannya melekat, tapi sehari-hari saya serahkan pada Plh," ujar Wiranto saat peringatan Hari Sumpah Pemuda di kantor DPP Partai Hanura, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016).

Wiranto meminta seluruh kader partai Hanura yang hadir agar menghentikan polemik mengenai kekosongan jabatan ketua umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com