Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Lika-liku Pilkada Serentak Wujudkan Cita-cita Demokrasi

Kompas.com - 26/09/2016, 16:22 WIB
advertorial

Penulis

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak kini menjadi bagian dari perjalanan demokrasi di Indonesia. Pilkada serentak diwujudkan dengan harapan menjadi instrumen politik yang memberi perubahan dan mampu mengatasi penyimpangan demokrasi.

Pilkada lahir untuk membenahi praktik demokrasi. Sejak tahun 2010, pemerintah dan DPR berdebat panjang mengenai pelaksanaan pilkada. Perdebatan itu membahas revisi UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda), sampai akhirnya ditetapkan UU Nomor 8 Tahun 2015 yang menjadi payung hukum pilkada.

Penyempurnaan undang-undang pun mengantar pelaksanaan pilkada di berbagai daerah. Faktanya, pilkada serentak berlangsung dengan meriah dan lancar di berbagai daerah. Pilkada serentak lantas menjadi pesta demokrasi yang segar bagi rakyat. Ajang ini menumbuhkan harapan masyarakat akan pemimpin daerah yang punya integritas dan andal.

Pilkada serentak yang berlangsung sukses di tahun 2015 itu tidak terjadi begitu saja. Butuh perjalanan panjang untuk mewujudkannya. Proses yang panjang itu ditulis Ketua Fraksi Golkar di MPR Rambe Kamarul Zaman secara komprehensif dalam buku Perjalanan Panjang Pilkada Serentak. Buku tersebut diluncurkan secara resmi di Gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR /DPD, Jakarta, Senin (26/9/2015).

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang hadir saat peluncuran tersebut mengapresiasi terbitnya buku Perjalanan Panjang Pilkada Serentak. Apalagi, pilkada menjadi bagian penting dari perjalanan demokrasi.

Menurut ia, demokrasi politik harus seiring dengan demokrasi ekonomi. Artinya, cita-cita bangsa yang tertuang dalam sila keempat dan kelima Pancasila, mengenai musyawarah mufakat dan keadilan sosial, dapat terlaksana.

“Sebetulnya kita berharap pilkada menghasilkan kesejahteraan. Tapi kalau kita lihat demokrasi melahirkan kesenjangan. Banyak orang mengatakan ini demokrasi semu. Tata cara berhasil, tapi substansinya tidak. Masyarakat kita dihargai dengan harga murah, misalnya dengan diberi sembako. Setelah pilkada selesai, pemenang akan berpihak pada sponsornya,” kata Zulkifli. 

Oleh karena itu, ia berharap buku Perjalanan Panjang Pilkada Serentak bisa menjadi rujukan agar pilkada benar-benar berjalan untuk mencapai cita-citanya.

“Semoga buku ini bisa menjadi rujukan agar pilkada sungguh-sungguh berjalan jujur, menemukan  pemimpin berwawasan kebangsaan yang sungguh-sungguh ingin memajukan daerahnya,” tutur Zulkifli.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pun mengapresiasi inisiatif Rambe yang mampu menyelesaikan buku ini di tengah kesibukannya. Ia menyatakan yakin Rambe menuliskan proses panjang pilkada serentak secara rinci dalam bukunya. Itu karena pengalaman Rambe yang juga bertugas sebagai ketua Komisi II DPR. Komisi tersebut membidangi masalah pemilu sehingga, menurut Tjahjo, Rambe tahu betul latar belakang  undang-undang pilkada.   

“Buku ini saya yakin rinci karena saya yakin Pak Rambe ikut rapat, menunggu sampai subuh biar tahu detailnya bagaimana menerima keputusan yang diambil pemerintah,” ujar Tjahjo Kumolo dalam sambutannya.

Peluncuran buku Perjalanan Panjang Pilkada Serentak dihadiri pula di antaranya oleh Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Golkar Setya Novanto, dan Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com