Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putar Strategi untuk Ramai-ramai Melawan Ahok...

Kompas.com - 21/09/2016, 10:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat untuk maju di dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 membuat kubu lain lebih cermat dalam menggodok siapa sosok seimbang yang akan menjadi lawannya.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) misalnya. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan bahwa partainya bersama rekan-rekan koalisi, yakni Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN), kemungkinan akan mengusung sosok di luar nama-nama yang selama ini beredar.

"Kami membuka peluang untuk nama-nama yang belum beredar selama ini demi dapat mengimbangi sosok petahana," ujar Arsul kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2016) malam.

Diketahui, nama-nama yang santer beredar di proses penjaringan internal PPP dan koalisinya ialah Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno. Nama pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sylviana Murni juga sempat masuk radar internal koalisi.

(Baca: Dideklarasikan sebagai Cagub, Ahok Harus Jadi Petugas Partai?)

Khusus pada sosok Yusril, Arsul mengatakan, masih ada hal yang dipertimbangkan dari sosok Yusril. Artinya, sosok Yusril belum diterima 100 persen oleh PPP dan rekan koalisinya.

"Yusril itu masih ada yang kami pertimbangkan. Enggak bisa 100 persen," ujar Arsul.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Anies Baswedan bersama dengan para staf Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berfoto bersama pasca pengumuman "reshuffle" kabinet, Rabu (27/7/2016). Posisi Anies diganti dengan Muhadjir Effendy.
Berbeda dengan sosok Sandiaga Uno. Menurut Arsul, kubunya lebih dapat menerima sosok Sandiaga. Namun, lagi-lagi ia tidak dapat memastikannya.

Sebab, selain tengah mempertimbangkan nama di luar yang telah beredar, kubunya juga bergantung pada proses politik dengan rekan koalisi.

Sementara itu, soal nama di luar yang telah beredar itu, Arsul enggan berkomentar lebih jauh. Ketika ditanya apakah nama yang dimaksud adalah Anies Baswedan, Arsul tertawa.

"Hahaha... kalau saya sebut, artinya nama itu sudah beredar dong, sudah bukan belum beredar lagi," ujar dia.

Rencananya, PPP dan rekan koalisinya bakal mengumumkan siapa sosok penantang petahana Basuki-Djarot pada Rabu pagi ini, Rabu malam, atau Kamis besok pagi.

PPP dan koalisinya masih mengintensifkan pertemuan demi mencari nama yang akan dijagokan.

Selanjutnya: Dorong dua putaran, gerus suara Ahok

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com