Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putar Strategi untuk Ramai-ramai Melawan Ahok...

Kompas.com - 21/09/2016, 10:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Dorong dua putaran, gerus suara Ahok

PPP dan koalisi menggunakan strategi bagaimana dapat menggerus suara petahana. Selain dengan mengusung nama yang tepat dan kuat, PPP dan koalisinya kemungkinan akan memutus komunikasi dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dengan demikian, Arsul memperkirakan Pilkada DKI Jakarta akan diikuti oleh tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Satu pasang dari petahana, satu pasang dari kubu PPP-Demokrat dkk, dan satu pasang dari koalisi Gerindra-PKS.

"Tidak head to head ini lebih baik sehingga meskipun suara petahana tertinggi di putaran pertama, tetapi harus menjalani putaran kedua," ujar Arsul.

"Hal ini tentu memecah suara petahana karena kalau di Jakarta, kalau tidak dapat 50 persen plus satu, maka pilkada berjalan dua putaran. Kami dorong ke sana," kata dia.

(Baca: Sekjen PPP: Anies Baswedan Salah Satu Nama yang Kami Simulasikan)

Jika dalam putaran pertama sosok yang diusung PPP dan koalisinya "keok", Arsul memastikan kubunya tidak akan berpaling ke petahana. PPP dkk akan tetap mengusung sosok di luar petahana. Bahkan, jika harus bergabung dengan koalisi Gerindra-PKS, kubunya mau tidak mau melakukannya.

Arsul yakin, dengan mengusung sosok yang kuat dan program unggulan, suara yang tidak memilih petahana dalam putaran pertama akan terakumulasi pada putaran kedua. Akumulasi suara itu diyakini berjumlah tinggi dan mampu mengalahkan sosok petahana.

Selanjutnya: Gerindra dorong head to head

Halaman:


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com